Mohon tunggu...
Thimie KnightDahmer
Thimie KnightDahmer Mohon Tunggu... Tutor - Tentor Bahasa Inggris dan novelist genre Thriller

Saya adalah tentor Bahasa Inggris yang sudah mengajar sejak tahun 2006. Saya lulusan S1 Hukum UII tapi saya memilih untuk membagi pengetahuan saya tentang Bahasa Inggris kepada teman-teman yang belum paham. Sejak tahun 2015 saya tertarik untuk menulis novel dan saya sudah menghasilkan 6 novel yang saya awali dengan genre romance dan sekarang saya memilih menulis genre thriller.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surrogate Mother

3 April 2023   05:36 Diperbarui: 3 April 2023   06:41 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayi mungil itu bernama Katherina Keating. Bayi mungil lucu itu yang membuatku melakukan sebuah kejahatan. Sebuah kejahatan yang sanggup membuatku tinggal di salah satu penjara di kota-nya Pangeran William ini. Namaku Wanda dan ini adalah kisahku.

Aku adalah anak berdarah campuran Indonesia-Amerika. Ibuku yang asal Yogyakarta ini terlahir yatim piatu dan besar di salah satu panti asuhan di kota Gudeg ini. Sedangkan ayahku adalah pria asal Boston, USA. Mereka bertemu ketika ayahku sedang ada urusan di kota yang di dalamnya ada candi Prambanan. Mereka pun jatuh cinta, kemudian ibuku di boyong ke USA dan tidak balik-balik lagi ke negara asalnya. Jadilah aku orang Amerika asli. Karena ketika aku berumur 10 tahun Ibuku memutuskan untuk menjadi warga negara USA.

Kejadiaan naas terjadi padaku, ketika aku berusia 18 tahun. Ayah ibuku meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Mereka berdua meninggal ditempat. Aku yang anak tunggal, naas juga ayahku juga seorang anak tunggal yang kakek-nenekku meninggal tidak lama setelah aku lahir.

Kepergiaan mereka menorehkan luka yang dalam. Aku terpaksa menjual rumah serta mobil untuk bertahan hidup. Aku pindah ke sebuah apartemen yang tidak begitu luas.

Aku adalah seorang anak yang tidak mudah bergaul. Temanku tidak banyak. Aku seorang penyendiri, yang lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan selain itu mendengarkan musik serta menonton film, terlebih genre thriller. Ntah kenapa aku lebih suka menghabiskan waktu dengan menonton film yang penuh dengan adegan berdarah.

Hingga satu waktu, aku berkenalan dengan pasutri asal Inggris. Mereka membutuhkan seorang surrogate mother. Mereka menawarkan sejumlah uang yang dibilang fantastis. Aku memang sudah capek tinggal disebuah apartemen sempit. Dengan uang itu aku bisa beli rumah seisinya. Tidak hanya itu aku pun bisa beli mobil keluaran terbaru apa pun merk-nya. Akhirnya aku menyatakan kesanggupanku.

Ternyata menjadi surrogate mother tidak semudah yang aku bayangkan. Pasangan itu memintaku untuk tidak memiliki hubungan batin apa pun dengan sang janin. Tapi apa mau di kata, tendangan pertama-nya dalam perutku membuatku ... jatuh hati. Di bulan-bulan berikutnya setelah melihat hasil USG, aku dibuatnya tidak ingin berpisah.

Aku berkata dalam hatiku, "I wont give up this baby." Tapi mereka sudah memberiku uang cash. Aku pun kini sudah tinggal disebuah rumah yang asri serta ada kolam renangnya. Tetangga kanan kiriku sudah tahu jika aku adalah seorang surrogate mother, karena pasutri itu sering datang mengunjungiku lalu membawaku ke sebuah mall untuk belanja barang-barang yang aku suka.

Hingga hari H itu pun datang. Hari dimana aku harus berpisah dengan janin yang selama 9 bulan ini aku kandung. Aku melahirkan secara sesar. Begitu aku terbangun, perutku sudah kempes seperti sedia kala. Ada perasaan sedih di dada. Begitu aku keluar dari rumah sakit, aku mendatangi apartemen dimana pasutri itu tinggal. Ternyata mereka sudah terbang kembali ke negaranya.

Aku memiliki teman yang notabene seorang hacker. Dari lelaki manis ini aku bisa menemukan dimana pasutri itu tinggal. Aku bertekad ingin mendapatkan bayiku kembali.

Setibanya aku di kota yang cantik ini, aku lalu mencari hotel yang berdekatan dengan rumah pasutri itu. Aku memata-matai mereka. Hingga malam tiba, aku menyelinap masuk ke dalam rumah yang bisa dibilang mewah. Terlalu sering menonton film thriller membuatku lihai untuk memasuki sebuah rumah. Aku langsung menuju lantai 2. Lantai dimana kamar bayiku berada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun