Aku menatap wajah Jeffrey. "Time makes me hate him. Time make me, want to hear that he is no longer exist in this world."
Iphone milik Rahmad berbunyi. Dia membaca pesan yang tertulis disana. "Bunda, pergi dulu ya?" pamitnya lalu mencium punggung tanganku setelahnya bersalaman dengan Jeffrey. "Have fun with him," pesannya kepada Jeffrey sebelum menghilang di keramaian malam di jalan Malioboro itu.
"So ..." tanya Jeffrey sambil meminum kopi hitamnya.
"Two days again. After it, I want him gone," titahku lalu pergi meninggalkannya seorang diri di warung soto yang sedang ramai.
********
"Khoiri Sakban?" tanya seorang lelaki ketika dia mendatangi ruangan tempat Khoiri bekerja.
Terlihat aura kebingungan diwajahnya. "Maaf ..."
Sebelum Khoiri melanjutkan kalimatnya, si lelaki misterius beraksen bule itu memperlihatkan foto istri dan dua anak Khoiri.
"Biarkan aku masuk atau ... dan berikan ponselmu!" titahnya dengan nada sangat pelan.
Khoiri mengijinkan lelaki asing itu masuk ke dalam kantornya dan memberikan ponselnya. Sangat disayangkan di dalam ruangan Khoiri tidak terdapat CCTV.
Tidak berapa lama Khoiri dan lelaki asing itu keluar dari ruangan yang tidak terlalu luas. Mereka berjalan menuju tempat parkir kantor lalu masuk ke dalam mobil milik Khoiri. Mereka berdua pergi ntah kemana.