Mohon tunggu...
Thimie KnightDahmer
Thimie KnightDahmer Mohon Tunggu... Tutor - Tentor Bahasa Inggris dan novelist genre Thriller

Saya adalah tentor Bahasa Inggris yang sudah mengajar sejak tahun 2006. Saya lulusan S1 Hukum UII tapi saya memilih untuk membagi pengetahuan saya tentang Bahasa Inggris kepada teman-teman yang belum paham. Sejak tahun 2015 saya tertarik untuk menulis novel dan saya sudah menghasilkan 6 novel yang saya awali dengan genre romance dan sekarang saya memilih menulis genre thriller.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Nama

26 Maret 2023   20:03 Diperbarui: 26 Maret 2023   20:07 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menatap wajah Jeffrey. "Time makes me hate him. Time make me, want to hear that he is no longer exist in this world."

Iphone milik Rahmad berbunyi. Dia membaca pesan yang tertulis disana. "Bunda, pergi dulu ya?" pamitnya lalu mencium punggung tanganku setelahnya bersalaman dengan Jeffrey. "Have fun with him," pesannya kepada Jeffrey sebelum menghilang di keramaian malam di jalan Malioboro itu.

"So ..." tanya Jeffrey sambil meminum kopi hitamnya.

"Two days again. After it, I want him gone," titahku lalu pergi meninggalkannya seorang diri di warung soto yang sedang ramai.

********

"Khoiri Sakban?" tanya seorang lelaki ketika dia mendatangi ruangan tempat Khoiri bekerja.

Terlihat aura kebingungan diwajahnya. "Maaf ..."

Sebelum Khoiri melanjutkan kalimatnya, si lelaki misterius beraksen bule itu memperlihatkan foto istri dan dua anak Khoiri.

"Biarkan aku masuk atau ... dan berikan ponselmu!" titahnya dengan nada sangat pelan.

Khoiri mengijinkan lelaki asing itu masuk ke dalam kantornya dan memberikan ponselnya. Sangat disayangkan di dalam ruangan Khoiri tidak terdapat CCTV.

Tidak berapa lama Khoiri dan lelaki asing itu keluar dari ruangan yang tidak terlalu luas. Mereka berjalan menuju tempat parkir kantor lalu masuk ke dalam mobil milik Khoiri. Mereka berdua pergi ntah kemana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun