Aku adalah seseorang yang orang mengenalku tidak lebih dari seorang yang pendiam, tertutup, tidak mudah untuk bersosialisasi. Orang tuaku bercerai ketika aku lulus SMA. Adikku yang bernama David, di bawa Ibuku ntah kemana. Sedangkan ayah? Tidak berbeda dengan Ibuku. Aku tinggal seorang diri di dalam rumah yang lumayan besar. Aku merasa kesepian. Aku pecandu alkohol kelas kakap. Hari itu aku kehabisan stok bir. Aku melarikan mobil VW kodok Ibuku ke toko yang lumayan jauh dari rumahku.
Ketika aku sedang dalam perjalan pulang dari toko, aku melihat ada seorang laki-laki sedang mencari tumpangan. Aku memberhentikan mobilku tepat di depannya. "You need a ride dude?" tanyaku ramah.
Dia tersenyum. "Maybe you can take me to the local bus station? I kind tired to walk further. My feet hurt," jawabnya, lebih tepatnya itu adalah sebuah permintaan.
"Well I got a beer, maybe we can stop by for while in my house?" Permintaannya justru mendapatkan pertanyaan balik dariku.
"Well, okay. May I get in?"
Aku tersenyum. "Sure," jawabku singkat.
Dia pun masuk ke pintu samping supir.
Aku menjalankan mobilku menuju ke rumahku. Tidak lama, kita akhirnya sampai di rumahku.
"Wow you got a big house dude," pujinya.
"Well nothing left in this big house except me," ucapku yang sebenarnya itu adalah sebuah keluhan.
Dia pun duduk di sofa di ruang keluarga sambil memainkan remote tv. "Where is your old man?"