Kemacetan meningkatkan konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan kendaraan. Biaya tambahan ini pada akhirnya menambah beban ekonomi masyarakat.
Upaya Pemerintah dan Solusi
Pemerintah sedang berupaya meningkatkan sistem transportasi umum, seperti MRT, LRT, bus rapid transit dan kereta komuter. Diupayakan masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum lebih efisien.
Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, flyover, dan underpass juga diupayakan untuk mengurangi kemacetan di jalan raya. Pemerintah juga mendorong pembangunan jalur sepeda dan pejalan kaki sebagai alternatif.
Beberapa kebijakan seperti ganjil-genap dan pajak kendaraan pribadi bertujuan untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Meski efektif dalam jangka pendek, solusi ini membutuhkan dukungan transportasi umum yang lebih kuat untuk jangka panjang.
Penerapan sistem lampu lalu lintas cerdas, pemantauan CCTV, dan aplikasi transportasi dapat digunakan untuk mengatur arus. Selain itu, secara real-time juga dapat memberikan informasi kepada masyarakat rute mana yang lebih cepat. Meningkatkan Kesadaran Berkendara Kampanye kesadaran berlalu lintas mengurangi perilaku tidak disiplin di jalan. Polisi lalu lintas harus memulai kembali pendidikan di kalangan masyarakat, mengambil dukungan dari organisasi berbasis masyarakat, mengenai etika jalan raya dan keselamatan jalan raya.
Kesimpulan
Mencegah kemacetan di Indonesia memerlukan pendekatan secara paripurna dan partisipasi dari semuanya. Karena itu, kecuali melalui peranan pemerintah, keterlibatan masyarakat dengan mengendalikan sarana transportasi yang ramah lingkungan, disiplin melalui ketaatan terhadap peraturan tertib lalu lintas, serta terlibat dalam kebijakan pengurangan kemacetan sangat penting dilakukan. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan kemacetan di Indonesia dapat dikurangi sehingga masyarakat dapat lebih menikmati kualitas hidup yang lebih baik dan produktivitas yang meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H