Mohon tunggu...
Ayuningthias
Ayuningthias Mohon Tunggu... Editor - Indonesia

Menulis hanya sekedar hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Deni Dermawan, Mantan Buruh Pabrik yang Bisa Keliling Indonesia

9 November 2024   23:15 Diperbarui: 11 November 2024   10:29 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deni Dermawaan saat foto bareng patung Jokowi di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang (Dokumentasi Pribadi)

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh seorang Deni Dermawan, pria asal Garut yang dulu hanya seorang buruh pabrik tapi kini ia bisa keliling Indonesia.

Total sudah 88 kota di Indonesia dari Aceh sampai Papua pernah ia kunjungi dan setidaknya 2313  tempat pernah disinggahinya dalam kurun waktu 5 tahun. “2015 sebenarnya mulai mengenal luar kota,” terang Deni memulai obrolannya.

Kolase Linimasa Google Maps Deni
Kolase Linimasa Google Maps Deni

Sebagai orang Garut asli, ia hanya tahu jalan “arah pulang” (Jakarta-Garut, red) saja, di mana Jakarta merupakan tempat ia bekerja sebagai buruh pabrik. Pendapatan sebagai buruh pabrik tidak mungkin ia gunakan untuk belanja, hura-hura, liburan apalagi jalan-jalan ke luar kota.

“Sempat menjadi Webmaster (2008-2009) di perusahaan informasi teknologi (IT), namun karena satu dan lain hal, akhirnya saya resign, dan memilih jadi buruh pabrik,” ungkap Deni.

Kerja di pabrik (2009-2012) merupakan ajakan dari seorang teman kuliahnya dulu waktu di Bandung, karena waktu itu butuh pekerjaan dan teman menawarinya, akhirnya ia terima.

Deni yang memang background-nya dari IT dan suka dengan pembuatan website, dilirik oleh bos di pabrik tempat ia bekerja untuk sekedar menangani beberapa website perusahaan. Karena dinilai cukup kompeten, akhirnya Deni dipindahkan dari pabrik ke kantor sebagai staff IT.

Selama menjadi staff IT di perusahaan tersebut, dalam kurun waktu 2012-2019 awal, ia membuat website jasa perbaikan videotron, yang pengetahuan tentang videotron ia dapatkan secara otodidak.

Videotron sendiri adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan lampu LED untuk menampilkan informasi visual seperti gambar, video, atau teks. Gambaran simpelnya videotron merupakan TV besar yang biasa diperuntukan untuk iklan kalau di outdoor dan keperluan meeting kalau di indoor sebagai pengganti infocus/proyektor.

“Waktu jadi staff IT, pernah disuruh instalasi videotron, pada waktu itu videotron belum se booming sekarang dan akses informasi tentang videotron juga sangat kurang pada saat itu, jadi saya belajar secara otodidak,” jelas Deni.

Klien terjauh saat itu adalah pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau. Di situlah awal seorang Deni mengenal luar kota dan lebih serius menekuni dunia videotron.

Tahun 2019 Deni resign dan fokus ke jasa service videotron, lalu di 2019 ia bertemu owner yang punya bisnis di bidang videotron dan diminta kerjasama sebagai teknisi videotron.

“2019 ketemu sama orang yang ngajak kerjasama dalam pemasangan videotron, tapi sifatnya freelance, jadi tidak terikat dalam hal waktu,” ucap Deni yang sekarang berprofesi sebagai Videotron Engineering.

Selama berprofesi sebagai videotron engineering, total 88 kota sudah ia kunjungi dan 2313 tempat pernah ia singgahi (merujuk data statistik pada akun google maps Deni Bulan Nopember 2024), totalnya, 114 perjalanan darat, laut udara sudah ia arungi.

Deni pun membagikan tips untuk bisa “liburan” ke luar kota, “orang taunya liburan, padahal saya keluar kota untuk kerja, ya kerja sambil liburan,” seloroh Deni sambil bercanda.

“Jika kita ingin “liburan” keluar kota secara gratis, jalur wajibnya lewat pekerjaan. Ada beberapa jenis pekerjaan yang memungkinkan untuk bekerja di luar kota. Beberapa di antaranya adalah pekerjaan yang membutuhkan perjalanan bisnis seperti sales, marketing, konsultan, dll. Teknisi, bahkan seorang kuli pun bisa jadi jembatan untuk bisa keluar kota,” jelas Deni.

Ia menjelaskan, seorang teknisi dikirim ke luar kota oleh perusahaan untuk menangani atau menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan terhadapnya. Ini menjadi peluang bagi dirinya untuk bisa menikmati suasana di kota tersebut.

Begitu juga seorang kuli, seorang kuli bisa mengerjakan proyek dari kota 1 ke kota yang lainnya, dan ini bisa menjadi peluang juga bagi dirinya untuk mengenal kota lainnya.

“Rekan saya dulunya hanya seorang tukang las pagar, karena cukup kompeten, sekarang dilirik sama perusahaan tempat saya bekerja untuk mengerjakan tiang konstruksi videotron, dan sekarang sudah sering pergi keluar kota”, tambah Deni.

Namun, Deni menjelaskan, sebelum memutuskan untuk bisa bekerja di luar kota, ada beberapa persiapan yang bisa kamu pertimbangkan seperti apakah kamu bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, jenis pekerjaan yang sesuai dengan kamu, dan jenjang karier yang bisa kamu capai dengan bekerja di luar kota.

“Ada yang bilang enak ya kerja nya bisa sambil liburan, ungkapan itu kurang tepat, karena kita harus bekerja secara profesional. Pentingkan dahulu pekerjaan, baru memikirkan tempat wisata di kota yang kita kunjungi. Terkadang, setelah pekerjaan selesai, kita harus segera pulang atau harus menuju kota berikutnya dan kita tidak bisa menikmati ‘liburan’ tersebut,” terang Deni.

Dalam perjalanan dinas luar kota yang dibalut liburan tersebut, Deni suka membagikannya ke Instagram dan sosial media lainnya.

“Kalau posting di beranda sih bisa dihitung ya, itu juga saya tambahkan sound motivator untuk pengingat diri sendiri, selebihnya saya post di cerita yang dalam 24 jam terhapus (takut dibilang ria, haha). Tapi beberapa saya simpan di sorotan hanya untuk album digital saja,” tutur Deni.

Deni pun membagikan akun media sosialnya. Kalau mau temenan, boleh di-follow akun sosial media nya di


Instagram: https://instagram.com/deniderma1
Facebook: https://facebook.com/deniderma1.my.id
Thread: https://threads.net/@deniderma1
Tiktok: https://tiktok.com/@deniderma1

Biolink: https://deniderma1.my.id

Profil: https://profil.deniderma1.my.id

Google Maps: Kontribusi di Google Maps

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun