Setiap orang mempunyai luka masa lalu, baik terjadi ketika fase kanak-kanak, remaja bahkan ketika  dewasa. Kadar dampak dan akibat yang ditimbulkan pun berbeda-beda. Ada yang hanya sedikit membekas dan akhirnya pudar oleh waktu, bahkan ada juga yang melekat dalam dan tidak sedikit melahirkan trauma. Tak jarang banyak orang yang masih tidak bisa membedakan luka masa lalu dengan apa yang saat ini terjadi. Maksudnya adalah banyak orang yang mempunyai luka masa lalu dengan merespon kejadian yang dihadapi saat ini sama seperti saat dulu ketika ia menghadapi situasi yang sama, padahal keadaan dan keberdayaan saat ini sangat berbeda dengan situasi masa lalu. Sehingga bila mendapati kejadian yang serupa akan menjadi pemicu buruk bagi orang tersebut. "Belum berdamai dengan masa lalu", adalah salah satu yang menjadi alasannya.Â
Dalam tulisan ini, saya mencoba untuk me-review sebuah buku yang menurut saya sangat menyentuh dan dapat menjadi motivasi positif bagi orang yang sedang tidak baik-baik saja ataupun mempunyai luka di masa lalu yang seringkali menjadi dendam. Pembaca yang sedang merasa terpuruk, menyadari ada luka masa lalu yang selalu menghantui, bahkan yang sedang merasa dipaksakan untuk bersikap baik-baik saja. Lembar demi lembar buku Pulih dari Perih ini ditulis dengan kata-kata dan kalimat yang sangat indah dan positif sesuai ciri khas penulisnya Ninin Kholida.Â
Bab awal dari buku ini akan dirasa sangat mengena kepada pembaca, ditulis dengan kata-kata yang halus, mengajak pembaca untuk merenungi dan menenangkan bahwa setiap manusia itu wajar untuk kecewa dan merasakan terluka. Dengan menyisipkan penggalan ayat-ayat Al-Qur'an yang sangat menenangkan dan relate dengan tulisan yang dipaparkan, penulis seakan mengajak pembaca untuk merasa nyaman, sehingga pembaca akan merasa di rangkul dan dimengerti oleh penulis.Â
Afirmasi-afirmasi positif pun dihadirkan oleh penulis di buku ini dengan tulisan yang menarik menggunakan warna dan template yang eye-catching. Beberapa contoh afirmasi positif yang indah itu diantaranya:Â
- "Menangis saja, boleh kok, setidaknya engkau menyadari bahwa engkau memang manusia"
- "Mengakui jika sedang ada masalah itu bukan aib. Menerima jika engkau melakukan kesalahan itu justru adalah awal yang baik "
- "Prasangka yang rendah hati pada Allah akan memudahkan upaya memperoleh ketentraman jiwa"
- "Kembalilah pada dirimu sendiri, nikmati apa yang masih ada, berbuatlah dari apa yang engkau bisa, lakukan dari yang paling dekat, segera bertindak nyata"
Tujuan penulis di bab awal terlihat ingin mengajak pembaca untuk membuka diri, merasa nyaman dan pada akhirnya bisa melihat kedalam dirinya sendiri bahwa sebetulnya obat atau penyembuh itu bisa ditemukan didalam diri sendiri.Â
Sebagai salah satu dari banyaknya pembaca buku ini, saya merasa terhipnotis oleh kata demi kata yang ditulis. Tak jarang pula sampai menitikkan air mata karena seolah-olah buku ini ada untuk mengerti apa yang sedang dirasakan, membuat saya sebagai pembaca terpancing untuk membuka diri dan menerima diri. Kemudian di bab-bab selanjutnya, pembaca akan menemukan worksheet maupun jurnal untuk diisi sesuai dengan topik yang sedang berjalan, sehingga tahapan demi tahapan yang menjadi tujuan penulis yaitu memotivasi, memunculkan potensi diri, maupun solusi dari perih yang dirasa oleh pembaca menjadi tuntas dan tidak setengah setengah.Â
Begitu dahsyatnya pengaruh sebuah buku yang bisa menimbulkan sensasi yang hangat kepada pembacanya. Dengan penggalan hadist Rasulullah SAW, serta pengingat untuk selalu kembali kepada prasangka baik atas segala ketetapan Allah SWT, membuat pembaca akan merasa tentram dan dapat melihat goresan luka diri dengan sudut pandang yang berbeda. Seolah - seolah semua metode menjadi satu dalam buku ini. Â Ketika mulai melewati bab demi bab, pembaca akan lebih banyak lagi menemukan cara memilah luka, menerima dan berjuang untuk bangkit. Sungguh menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan dan menguras emosi.
Bagi anda yang sedang merasakan galau, perih, membutuhkan motivasi yang hangat, Buku Pulih dari Perih ini dapat menjadi salah satu bacaan yang menarik dan dalam. Setiap masalah pasti akan diberi jalan oleh Allah SWT, tidak mudah memang, tetapi akan ada proses yang setiap langkahnya dapat menjadi hikmah apabila kita mampu melihat dari sudut pandang yang berbeda dan positif.Â
Selamat membaca. ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H