Mohon tunggu...
Thia Damayanti
Thia Damayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hanya seorang guru kimia yang suka gambar :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peserta Didik Bosan di Kelas? Main Truth or Dare Aja...

1 Juni 2023   10:44 Diperbarui: 3 Juni 2023   12:00 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa sedang belajar di kelas dengan riang, sambil bermain. (Dok: Pintek via kompas.com)

Kondisi kelas yang kurang kondusif dan mulai membosankan sangat berpengaruh terhadap pembelajaran peserta didik. Terlebih lagi untuk mata pelajaran kimia, peserta didik yang cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat kita hindari sepenuhnya. 

Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, bisa jadi dikarenakan kondisi fisik peserta didik, jam pembelajaran yang berada disiang hari, ataupun dikarenakan penjelasan dan materi pembelajaran yang sulit untuk dipahami. 

Tentu saja hal ini memerlukan solusi, salah satu cara menghadapi kondisi bosan dan kurangnya partisipasi peserta didik ini adalah dengan melakukan inovasi dalam kegiatan belajar.

Kita dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menampilkan media pembelajaran berbasis permainan sebagai alat bantu. 

Salah satu permainan yang populer di kalangan peserta didik dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas adalah permainan truth or dare. 

Truth or dare menjadi salah satu permainan populer yang bisa dimainkan bersama teman-teman pada saat berkumpul. Permainan ini sangat sederhana, dapat dimainkan oleh dua orang atau lebih. 

Tak hanya menyenangkan permainan ini juga dapat menciptakan suasana yang mendebarkan karena kita diharuskan memilih untuk menjawab pertanyaan dengan jujur atau melakukan sesuatu yang berupa tantangan.

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas kita dapat menerapkan konsep permainan truth or dare  ini dengan mengembangkannya menjadi alat permainan pendidikan berupa kartu truth or dare. 

Dalam permainan ini guru berperan sebagai juri, motivator dan fasilitator dalam pembelajaran. Permainan ini biasanya dapat langsung dimainkan dengan hanya memberikan pertanyaan atau perintah secara spontan maupun dengan cara membuat list pertanyaan terlebih dahulu. 

Untuk penerapan dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru dapat terlebih dahulu menyusun pertanyaan ataupun perintah yang kemudian dituliskan dalam bentuk kartu. 

Hal ini dilakukan untuk mempermudah guru merencanakan pembelajaran yang lebih terarah, menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. 

Selain pertanyaan seputar materi yang diajarkan kita juga dapat menyelipkan pertanyaan keseharian layaknya permaian truth or dare biasa agar tidak jenuh.

Kartu truth or dare ini dirancang agar peserta didik dapat melakukan kegiatan pembelajaran sambil bermain dan juga meningkatkan semangat berkompetisi bagi peserta didik.

Alat permainan pendidikan "Truth or Dare" ini memiliki 2 macam kartu yaitu kartu "Truth" yang berisikan pertanyaan yang harus dijelaskan atau disampaikan secara lisan dan kartu "Dare" yang berisikan perintah atau pertanyaan yang mengharuskan peserta didik tampil di depan kelas untuk menjawab pertanyaannya. 

Selain itu alat permainan ini juga disertai dengan adanya koin undi T&D, kartu panduan yang berisi aturan bermain dan juga aturan penskoran.

Media pembelajaran berupa kartu truth or dare ini dapat dibuat dengan sederhana, kita dapat mencetaknya dalam kertas dengan desain yang menarik kemudian menggunting dan menempelnya sehingga berwujud seperti kartu permainan pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Tampilan Set Media Pembelajaran Truth or Dare (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Gambar 1. Tampilan Set Media Pembelajaran Truth or Dare (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2. Tampilan Kartu Truth or Dare (Sumber : Dokumen pribadi berbantuan canva.com)
Gambar 2. Tampilan Kartu Truth or Dare (Sumber : Dokumen pribadi berbantuan canva.com)

Kartu truth or dare  ini dapat dimainkan dalam 4 hingga 5 kelompok. Dapat dirancang dalam 2 sesi hingga lebih sesuai dengan set pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh guru. 

Pada sesi pertama, jika salah menjawab maka pertanyaan tidak dapat dilempar, namun pada sesi kedua dan seterusnya pertanyaan dapat dilempar pada kelompok lainnya.

Permainan dimulai secara berurutan dari kelompok 1, 2, 3 dan seterusnnya dengan mengirimkan perwakilan kelompok kedepan kelas. Kemudian perwakilan kelompok akan mengundi kartu dengan melemparkan koin T&D yang tersedia. 

Jika mendapatkan permukaan koin "T", maka harus mengambil kartu truth, dan jika mendapatkan permukaan "D", maka harus mengambil kartu dare. 

Setelah itu peserta didik dipersilakan membacakan isi dari kartu kemudian menjawab secara langsung ataupun dengan melakukan diskusi kelompok terlebih dahulu. 

Setiap kartu diberi waktu maksimal pengerjaan selama 2 menit. Peserta didik yang menjawab soal harus bergantian tidak diperbolehkan dilakukan oleh orang yang sama. Hal ini bertujuan agar seluruh peserta didik dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan di kelas.  

Tentu saja permainan akan berlangsung lebih seru dan menyenangkan jika kita terapkan sistem penskoran. 

Pada sesi pertama kita dapat memberikan poin 10 untuk jawaban benar dan tidak ada pengurangan poin pada jawaban yang salah agar pada sesi awal ini setiap kelompok memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh skor awal. 

Baru kemudian pada sesi kedua dan seterusnya kita terapkan sistem pengurangan 1 poin pada jawaban yang salah, dan pemberian skor 5 poin pada jawaban yang kurang lengkap. 

Dalam hal ini semangat kompetitif siswa akan meningkat, mereka akan tertantang untuk menjawab pertanyaan dan memperoleh poin sebaik mungkin. 

Setelah permainan semua sesi selesai, poin akan diakumulasikan dan bagi kelompok dengan poin tertinggi akan diberikan reward oleh guru.

Dengan penggunaan alat permainan pendidikan kartu "Truth or Dare" ini dapat menciptakan suasana kelas yang lebih hidup, kondisi pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan sehingga antusias peserta didik dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran kimia meningkat. 

Hal ini relevan dengan pemaparan kelebihan penerapan media permainan truth and dare hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sigit Priatmoko, dkk (2008) dengan judul "Pengaruh Media Permainan Truth and Dare Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Dengan Visi SETS" dalam Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol. 2, No. 1 Tahun 2008. 

Selama kegiatan peserta didik juga terlibat secara langsung dalam permainan sehingga semangat mereka terpacu dan lebih termotivasi untuk berkompetisi, berkolaborasi dalam kelompok untuk mendapatkan hasil terbaik. 

Selain itu, kartu truth or dare ini juga dilengkapi dengan panduan penggunaan yang mudah untuk dipahami dengan desain tampilan berwarna yang menarik. 

Penggunaan media pembelajaran kartu truth or dare ini tidak hanya untuk mata pelajaran kimia, namun juga dapat dimodifikasi lebih lanjut dengan desain yang lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik mata pelajaran lainnya.

Penulis : Thia Damayanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun