Mohon tunggu...
Theza Elisheva
Theza Elisheva Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Sociolog yang belum tau arah dan tujuan masa depannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pria Timor yang Clumsy

4 Agustus 2022   23:05 Diperbarui: 4 Agustus 2022   23:08 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dear 8 Juni,


Rasanya aku ingin menulis untuk kamu. Gapapa kan ya?

Sudah terhitung berapa minggu komunikasi kita tidak jelas.

Aku memang berkata pada diriku maupun orang lain bahwa aku telah mati rasa. 

Ternyata, bukan mati rasa, tepatnya aku masih menyimpan perasaan yang sama padamu. 

Aku rindu kamu.

Setiap kata yang kamu lontarkan merupakan penyemangatku disetiap hari.

Dan aku merasa seperti ada yang hilang, sekarang.

Kamu ingat tidak kata-kata kamu seperti ini, "aku suka chat sama kamu, hari-hariku jadi berwarna". Sama kok, aku juga merasakan itu.

Meski komunikasi kita lebih banyak bertengkarnya, entah kenapa justru itu yang aku rindukan dari kamu.

Sesak bagiku karena tidak bisa menggapai kamu entah hanya sebatas mengirim pesan. 

Apalagi aku merindukan bisa telponan sama kamu tiap malam. 

Aku selalu tahu waktu paling luang kamu di jam 10 atau 11, dan setiap kamu nelpon aku bisa sampai 2 jam lebih.

Aku suka setiap kali kamu minta aku bercerita. 

Aku suka setiap kali kamu bertanya "dp km mana?"

Aku suka  disaat kamu bilang "knp? mau berantem? ayo sini"

Tetap kenapa ya aku merasa kewalahan untuk bisa mengerti dan memahami kamu?

Seperti ada tembok penghalang yang amat tinggi sehingga kamu sulit untuk menerima orang lain dalam waktu cepat, khusunya aku.

Bayangin deh, saat kamu gak ada kabar ataupun kamu bersikap beda, bisa-bisanya aku kepikiran sampai tidak niat ngapa-ngapain loh.

Segitu pentingnya kamu dihidup aku yah, aku membiarkan kamu masuk. Tapi malah dengan asiknya kamu acak-acak.

Aku ingin sekali kita bisa berbincang nyaman, tapi keinginanku tidak pernah terealisasi.

Ahh, aku sampai saat ini masih punya penyesalan karena gak bisa buat kamu menerima aku.

Kenapa kamu pergi mencari yang lain kalau kamu sendiri saja sadar ada aku disini yang masih menunggu?

Kondisi kita berubah drastis ya, yang tadinya masih sering bertukar informasi sekarang hanya saling menonton snap WA.

Aku seneng tau kadang kala cara bicaraku  diikuti oleh kamu.

Zodiak kita sama dan sifat kepribadian kita hampir mirip. Kesukaaan kita terhadap sesuatu sepertinya mirip juga. Yang membedakan hanya cara kita bersikap terhadap pasangan.

By the way, aku suka tiap kali kamu isengin aku haha :)

Tapi aku gak suka setiap kali kamu bertindak gaslight ke aku.

Apakah kita bisa menyatu suatu saat?

Berharap kamu mendewasa dan bijaksana. 

Kamu brengsek dan sangat menyebalkan!!

Glimpse of Us adalah lagu yang paling membuat aku benci sewaktu kamu memainkan piano.

Perilakumu seperti "badut dajjal", membuatku sayang dan benci diwaktu yang sama.

Aku rindu bisa mengganggumu lagi. 

Aku sayang kamu, Paul Haryo.

- Bocil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun