Mohon tunggu...
Theza Elisheva
Theza Elisheva Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Sociolog yang belum tau arah dan tujuan masa depannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Merebaknya Profesi Youtuber di Masa Pandemi Covid-19

5 Juli 2021   14:20 Diperbarui: 5 Juli 2021   15:32 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dengan menggabungkan dua teori sosiologi kebudayaan, yakni pernyataan dari Raymond Wiliiams yang mengatakan bahwa budaya adalah praktik dan pernyataan, dari Paul Hirsch dengan pandangannya mengenai sistem industri budaya. Sejalan dengan pandangan Williams menyatakan bahwa budaya adalah gabungan konstruksi sosial dan pengalaman individual direvisi. Pandangan yang berlaku saat itu adalah bahwa kesadaran dipengaruhi oleh struktur yang mencakup struktur ekonomi, ideologi, dan semiologi. Bisa dikatakan hanya dengan bermodalkan video seseorang bisa terkenal di media online.  

Youtube dapat menggantikan peran TV untuk salah satu konten hiburan masa kini, bahkan beberapa anak sekolah pada masa sekarang sudah tidak aneh jika memiliki cita-cita menjadi Youtuber. Konstruksi sosial masyarakat membuat Youtube sekarang menjadi aplikasi/platform yang sangat diminati karena menjanjikan ketenaran, tempat berekspresi, media untuk mendapatkan penghasilan, tempat memberikan ilmu, media promosi yang cukup efektif, serta membangun jaringan baru. Seorang Youtuber mempraktikan budaya melalui pengalamannya sehari-hari yang diabadikan lewat video dan ditayangkan di media massa menjadi suatu konsumsi publik, sehingga para penontonnya pada akhirnya akan mengikuti dan mempraktikkan budaya yang sudah dipamerkan dari channel seorang Youtuber tersebut, namun, diantara hubungan Youtuber dengan Youtube, terdapat sebuah mesin seleksi sehingga tayangan yang dipertontonkan kepada masyarakat itu aman dan tidak dikatakan plagiarisme tanpa izin (istilah hukumnya ialah copy right). Alurnya ialah seorang Youtuber menghasilkan gagasan kebudayaan bagi masyarakat luas, kemudian disaring oleh organisasi industri kebudayaan untuk dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan organisasi industri inilah yang menjadi sub-sistem manajerial dalam sistem industri kebudayaan. Youtuber berperan dalam menseleksi konten apa yang akan diberikan kepada khalayak masyarakat sehingga channel yang dibuatnya tidak dicap sebagai "channel yang tidak mendidik", biasanya mereka melalukan sesi tanya-jawab di kolom komentar sosial media pribadi mereka dengan menanyakan konten apa lagi yang harus mereka buat berdasarkan permintaan dari para subscribers-nya. Begitu juga dengan Youtube, perannya dalam menseleksi gagasan budaya dari banyak pelaku/konseptor channel Youtube dengan kalkulasi algoritma pemograman sehingga bisa dikatakan setiap channel yang terdaftar di Youtube langsung terdeteksi. 

 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka

Rokhman, Muh Arif. (2008). Ketertarikan Kajian Budaya Dan Studi Sastra Di Inggris: Sebuah Telaah Singkat. Humaniora, 20 (1), 18-25.

Rachmawati N., Diyah. (2009). Televisi dan Budaya Pop (Studi Korelasi Terpaan Media Televisi, Status Ekonomi, Dan Tingkat Religiusitas Dengan Persepsi Terhadap Budaya Pop Di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS). (Skripsi, Universitas Sebelas Maret, 2009. Diakses dari https://eprints.uns.ac.id/3267/1/168570609201012321.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun