Setiap kali melihat pohon, misalnya, saya kagum ada dahan yang berwarna hijau tua, hijau muda bahkan kuning. Saya teringat dengan pelajaran Biologi saat masih remaja yang tentu saja saya sudah lupa apa kata ibu guru saya saat itu. Melihat langsung ciptaan-Nya mendudukkan kembali saya sebagai murid yang harus rendah hati. Bahwa saya hanyalah penerima ilmu dari Allah swt sebagai Yang Maha Kaya. Setiap kali melatih diri seperti ini, saya merasa segala ego saya yang selama ini bercokol perlahan sirna. Tiada keinginan mencari panggung di hadapan manusia yang memuji saya orang pintar.
Dan Masya Allah, saya tak perlu ragu dan cemas sekarang mesti berjibaku melawan kecerdasan buatan yang seolah melahap lahan penghidupan banyak orang. Karena buat saya, belajar tak perlu dimaknai sebagai persaingan atau semata urusan mencari uang. Belajar itu buat hidup yang bila dipadukan dengan segenap cinta dan syukur, kita bisa bahagia dan merasa cukup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H