4. Kolaborasi dengan orang tua: Orang tua harus terlibat dalam proses pendidikan inklusi. Sekolah harus berkomunikasi secara teratur dengan orang tua dan bekerja sama untuk memastikan siswa mendapatkan dukungan yang konsisten di rumah dan di sekolah.
5. Pengembangan sosial dan emosional: Siswa dengan kebutuhan khusus mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dan mengatur emosi. Sekolah harus menyediakan kesempatan untuk pengembangan sosial dan emosional, seperti melalui kegiatan kelompok dan dukungan konseling.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, pendidikan inklusi dapat menjadi pengalaman yang positif dan membantu semua siswa untuk mencapai potensi mereka. Ini juga dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap siswa dengan kebutuhan khusus dan mempromosikan inklusi dan keragaman di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H