Mohon tunggu...
Arief G
Arief G Mohon Tunggu... Dokter darah (trainee) -

Anak perantau yang masih mencoba mencari jati dirinya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gentrifikasi ala London

3 Februari 2014   07:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:13 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya baru saja membaca artikel menarik yang ditulis oleh Mbak Ratih Purnamasari tentang gentrifikasi (atau modernisasi kawasan kumuh) di kota-kota besar, di sini. Walaupun saya tidak bekerja di bidang tata kota dan memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang perkotaan seperti Mbak Ratih, saya ingin membagi pengalaman saya tentang gentrifikasi di London.

Untuk teman-teman yang sudah pernah ke London, mungkin anda tahu bahwa London sebenarnya merupakan sebuah kota yang agak semrawut dari segi tata kota. London tidaklah seperti kota-kota Amerika yang memiliki 'grid system' yang sangat teratur. Sebaliknya, sejarah kota London berawal dari penghunian jaman Romawi, Londinium. Dari saat itu, London berkembang secara organik, dengan daerah-daerah baru terus ditambahkan ke bagian lama. Oleh karena ini, London sekarang menjadi seperti sebuah monster yang terus merambah keluar daerahnya.

Anda mungkin mengenal daearah-daerah terkenal di London dari papan monopoli, seperti Chelsea, Kensington, Westminster, Piccadilly, Hampstead, dan daerah-daerah mahal lainnya. Tetapi, London juga mempunyai daerah-daerah kumuh yang menampung imigran-imigran di kota Metropolitan ini, termasuk saya, seperti Tower Hamlets, Newham, Hackney, dan Stratford.

Dalam beberapa dekade terakhir, dan masih terus berlangsung, pemerintah daerah kota London berusaha memerajakan daerah-daerah 'terbelakang' ini. Sebagai contoh, citra Stratford diangkat jauh dengan menjadikannya sebagai pusat Olimpiade musim panas Juli tahun 2012. Sekarang Stratford menjadi salah satu daerah yang paling digemari di London dengan dibukanya salah satu shopping mall terbesar di Eropa, Westfield Stratford City.

Contoh lain peremajaan di London adalah di kawasan Canary Wharf. Sebelum tahun 1980, Canary Wharf merupakan salah satu daerah termiskin di London. Sebagai daerah pelabuhan, tempat ini merupakan salah satu daerah yang dipenuhi dengan kemiskinan di London Timur. Tetapi pada tahun 1980, daerah ini disulap menjadi pusat perbankan dan industri finansial. Sekarang, Canary Wharf menjadi salah satu pusat bisnis kota London yang penuh dengan perusahaan kaya seperti JP Morgan, Morgan Stanley, Barclays, HSBC, dan perusahaan hedge fund lainnya.

Saya mengerti kecemasan Mbak Ratih akan bahaya gentrifikasi yang bisa menyingkirkan penduduk asli dari tempat hidup mereka. Pengalaman saya di London mengajarkan saya bahwa ini tidak harus selalu terjadi. Sebagai contoh, banyak perumahan-perumahan rakyat yang dibangun di daerah gentrifikasi ini. Tentu saja tidak sedikit penduduk 'asli' yang harus pindah. Tetapi banyak dari mereka yang pindah ingin memiliki kehidupan yang lebih baik di luar kota London, seperti rumah yang lebih besar dan sekolah bagus untuk anak-anak mereka.

Proses gentrifikasi ini juga bisa memberikan peluang pekerjaan untuk penduduk sekitarnya (walaupun ini tidak berlaku dalam perbankan di Canary Wharf). Di Stratford, gentrifikasi juga menambah daerah hijau seperti taman yang sangat luas. Ada juga interaksi antara masyarakat lokal dengan industri ini. Sebagai contoh, murid-murid sekolah lokal di Canary Wharf diberikan tutorial khusus oleh manager-manager dan pekerja lain di dunia perbankan dan finansial. Sekolah-sekolah lokal di daerah yang dulunya kumuh ini juga menjadi salah satu sekolah terbaik di Inggris.

Pada akhirnya, gentrifikasi memang bisa berdampak buruk untuk warga lokal daerah-daerah kumuh karena mereka bisa dikucilkan dengan kekayaan baru yang masuk ke daerah mereka. Tetapi sebagai sebuah organisme yang terus berkembang, kota metropolitan, termasuk Jakarta, tidak mempunyai pilihan kecuali membuat peremajan di daerah kumuh untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Apabila dilakukan dengan sensitif dan memberikan perhatian penuh kepada masyarakat lokal, gentrifikasi bisa menghasilkan dampak positif yang berkesinambungan baik untuk warga setempat ataupun masyarakat Jakarta pada umumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun