Mohon tunggu...
Enrique Justine Sun
Enrique Justine Sun Mohon Tunggu... Freelancer - Book and Article Author • Psychology and Philosophy Enthusiast • Organizational Activists

Jendela Pendidikan Merubah Masa Depan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Psikologi Forensik: Ilmu di Balik TKP

23 Agustus 2024   09:17 Diperbarui: 23 Agustus 2024   09:18 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Alexa from Pixabay

Psikologi forensik telah memainkan peran yang sangat krusial dalam memecahkan berbagai kasus kriminal yang kompleks dan menarik perhatian publik. Para ahli psikologi forensik telah membantu mengungkap motif, perilaku, dan karakteristik pelaku kejahatan, yang seringkali menjadi kunci dalam menyelesaikan kasus.

Beberapa Contoh Kasus Terkenal yang Melibatkan Psikologi Forensik:

  • Kasus Jack the Ripper: Meskipun terjadi pada akhir abad ke-19, kasus ini menjadi salah satu kasus yang paling terkenal dalam sejarah kriminalistik. Para ahli mencoba membuat profil psikologis dari si pembunuh berantai ini, meskipun tanpa alat-alat modern seperti yang kita miliki saat ini.
  • Kasus Ted Bundy: Kasus ini menjadi sorotan karena kekejaman dan kecerdasan pelaku. Psikolog forensik membantu memahami kepribadian ganda Bundy dan bagaimana ia mampu memanipulasi orang-orang di sekitarnya.
  • Kasus Jeffrey Dahmer: Kasus kanibalisme ini menjadi salah satu kasus yang paling mengerikan dalam sejarah Amerika Serikat. Psikolog forensik berperan dalam menganalisis gangguan mental Dahmer dan memahami motif di balik tindakannya yang mengerikan.
  • Kasus Andrea Yates: Kasus seorang ibu yang tenggelamkan anak-anaknya ini memicu perdebatan sengit tentang kesehatan mental dan tanggung jawab pidana. Psikolog forensik memberikan kesaksian ahli mengenai kondisi mental Yates.

Peran Psikologi Forensik dalam Kasus-Kasus Tersebut

Secara umum, psikologi forensik berperan dalam:

  • Membuat profil psikologis pelaku: Dengan menganalisis TKP, perilaku pelaku, dan latar belakangnya, psikolog forensik dapat menyusun gambaran tentang kepribadian, motif, dan kemungkinan tindakan pelaku selanjutnya.
  • Mengevaluasi kesaksian: Psikolog forensik dapat membantu menilai kredibilitas saksi, terutama anak-anak atau orang yang mengalami trauma.
  • Menilai kapasitas mental: Dalam kasus tertentu, psikolog forensik dapat menilai apakah seorang pelaku memiliki kapasitas mental untuk diadili atau bertanggung jawab atas tindakannya.
  • Memberikan rekomendasi untuk rehabilitasi: Setelah seseorang dinyatakan bersalah, psikolog forensik dapat memberikan rekomendasi mengenai program rehabilitasi yang sesuai.

Kasus-Kasus di Indonesia

Meskipun tidak sepopuler kasus-kasus internasional, di Indonesia juga terdapat banyak kasus yang melibatkan psikologi forensik. Beberapa di antaranya adalah kasus pembunuhan berantai, kasus kekerasan seksual terhadap anak, dan kasus-kasus yang melibatkan gangguan jiwa.

Kesimpulan

Psikologi forensik adalah ilmu yang menarik dan kompleks, yang memainkan peran penting dalam sistem peradilan. Dengan memahami pikiran dan perilaku pelaku, kita dapat mengungkap kebenaran, mencegah kejahatan, dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, psikologi forensik terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa psikologi forensik bukan hanya tentang profil pembunuh berdarah dingin. Bidang ini juga mencakup berbagai aspek kemanusiaan, seperti empati, keadilan, dan rehabilitasi.

 I heard voices telling me to do it. 

Kutipan ini seringkali digunakan oleh pelaku kejahatan yang mengalami gangguan psikotik. Ini menunjukkan bagaimana halusinasi dan delusi dapat memengaruhi perilaku seseorang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun