Mohon tunggu...
Enrique Justine Sun
Enrique Justine Sun Mohon Tunggu... Freelancer - Book and Article Author • Psychology and Philosophy Enthusiast • Organizational Activists

Jendela Pendidikan Merubah Masa Depan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mendidik Anak Em Pati

23 Mei 2023   14:40 Diperbarui: 23 Mei 2023   14:49 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Stephanie Pratt dari Pixabay 

"Ketika anak mulai mengerti bahwa orang lain juga memiliki kebutuhan dan perasaan, kita bisa mulai mengajarkan mereka untuk berpikir bagaimana tindakan mereka dapat memengaruhi orang lain." - Adele Faber dan Elaine Mazlish 

Salah satu tujuan utama pendidikan adalah membentuk karakter anak yang peduli dan memiliki empati. Namun apa itu empati dan mengapa penting untuk mendidik anak dengan hal ini?

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Orang dengan empati tinggi dapat merasakan kesedihan, kegembiraan atau ketidaknyamanan yang dirasakan orang lain.

Dengan mendidik anak untuk memiliki empati, kita membantu mereka untuk:

  • Membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Orang dengan empati lebih mampu memahami sudut pandang dan perasaan orang lain.
  • Meminimalkan konflik. Mereka dapat meramalkan bagaimana perbuatan mereka dapat memengaruhi orang lain dan berusaha menghindari hal-hal yang menyakiti perasaan orang lain.
  • Menjadi warga negara yang lebih baik. Orang dengan empati yang tinggi cenderung peduli dengan kebajikan orang lain dan masyarakat secara luas.
  • Mengembangkan kebahagiaan internal. Studi menunjukkan bahwa rasa empati dengan orang lain dapat meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan diri sendiri.

Jadi mendidik anak untuk dapat merasakan dan memahami perasaan orang lain adalah langkah penting untuk membimbing mereka menjadi individu yang peduli dan bertanggung jawab di masa depan.
Inilah mengapa kita perlu mendidik anak mulai dini dengan cara:

  • Mengajarkan untuk bertanya tentang bagaimana orang lain merasa.
  • Memberikan teladan dengan memperlihatkan empati kepada anak dan orang lain.
  • Memuji dan memberikan penghargaan saat anak memperlihatkan rasa simpati dan empati yang tulus.

Gambar oleh 5540867 dari Pixabay 
Gambar oleh 5540867 dari Pixabay 
Berikut ini beberapa contoh kegiatan yang dapat membantu anak membangun empati: 
  • Bermain peran - Ajak anak bermain drama dan berlatih melihat dunia dari perspektif orang lain. Ajak anak untuk berakting sebagai karakter yang berbeda.
  • Baca cerita - Baca cerita dengan tokoh yang mengalami berbagai perasaan. Diskusikan bagaimana tokoh tersebut merasa dan bagaimana hal itu dapat membuat anak merasakan perasaan yang sama.
  • Bertanya bagaimana perasaan orang lain - Ajari anak untuk sering bertanya "Bagaimana perasaanmu?" kepada orang lain, terutama saudara atau teman mereka. Puji saat anak menanyakan hal tersebut secara tulus.
  • Berbagi mainan - Ajak anak untuk berbagi permainan dengan teman agar anak belajar bahwa mainan itu bisa menyenangkan lebih dari satu orang.
  • Berkasih sayang - Tunjukkan kasih sayang kepada anak dan ajak mereka melakukan hal yang sama kepada orang lain. Empati tumbuh dari kasih sayang.
  • Menolong orang lain - Ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang melibatkan menolong orang lain. Misalnya, menyumbangkan mainan mereka yang tidak terpakai atau mengunjungi panti jompo.

Gambar oleh Stephanie Pratt dari Pixabay 
Gambar oleh Stephanie Pratt dari Pixabay 
Ada beberapa cara untuk mengajarkan anak cara memahami perasaan orang lain, di antaranya: 
  • Ajari mereka mengenali ekspresi wajah dan gestur tubuh. Tunjukkan gambar wajah dengan berbagai ekspresi dan ajari anak apa artinya.
  • Ajarkan nama-nama perasaan. Sebutkan berbagai perasaan seperti senang, sedih, marah, takut, bersalah, dan ajari anak artinya.
  • Ajak mereka bercerita tentang situasi yang menimbulkan perasaan tertentu. Contohnya tentang saat merasa senang ketika diberi hadiah, atau sedih ketika kehilangan sesuatu.
  • Diskusikan bersama situasi yang melibatkan perasaan orang lain. Contohnya tentang sahabat yang merasa sedih karena ditegur, lalu bagaimana cara menghiburnya.
  • Berikan penghargaan ketika anak berusaha memahami perasaan orang lain. Puji dan dorong usaha mereka.
  • Tunjukkan perilaku yang memperlihatkan empati. Contohnya memeluk anak ketika mereka sedih, atau menghibur teman yang kecewa.
  • Ajak anak berinteraksi dan bermain bersama teman sebaya. Melalui interaksi sosial, anak akan belajar bagaimana merespon dan memahami perasaan orang lain.

Dengan cara-cara di atas, anak akan mulai mempelajari keterkaitan antara ekspresi, gestur, dan perasaan. Semakin banyak mereka berinteraksi dengan lingkungan sosial, semakin baik mereka dapat memahami bagaimana orang lain merasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun