Saya sangat prihatin dengan Logika Mahasiswa-mahasiswa tersebut.
Harusnya kalau ingin menyuarakan mengenai penolakan harga BBM bisa dilakukan dengan cara mengunjungi kantor instansi pemerintah yang terkait dengan BBM. Bicara baik-baik cari solusi bukan dengan cara bakar-bakar ban.
Anda bakar ban juga pakai BBM. Gimana itu coba?
Katanya pemuda? wong katanya Mahasiswa tapi tindak lakunya belok. Otak tak dipergunakan.
Yah saya bukannya mau menggurui seakan-akan saya paling pintar. Bukan!
Saya hanya prihatin melihat Anda-anda, yang percuma kuliah cari ilmu tapi otak tidak pergunakan.
Bagi yang merasa mahasiswa kemudian mempergunakan akal atau logika Anda pada saat menyuarakan pendapat. Anda sukses menggunakan akal Anda tidak sia-sia orang tua Anda membiayai pendidikan Anda.
Bagi yang merasa mahasiswa kemudian tidak mempergunakan akal atau logika Anda pada saat menyuarakan pendapat. Anda juga sukses menggunakan dengkul Anda dengan mensia-siakan biaya pendidikan Anda yang orang tua Anda biayaken.
Bagi teman-temanku yang menyuarakan pendapat terkait Kenaikan Harga BBM dengan cara baik-baik tanpa melakukan tindakan membakar ban. Saya hanya bisa berharap apa yang Anda-anda semua suaraken dapat didengerken oleh para penguasa-penguasa dibalik kenaiken harga BBM.
SALAM AKAL SEHAT,
SALAM GADO-GADO
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H