Mohon tunggu...
Heri Kendang
Heri Kendang Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Negatif Hoaks di Wilayah Pendidikan

10 November 2017   16:38 Diperbarui: 10 November 2017   16:47 4095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyulut orang untuk bepikir negatif

Hoax pada tahun 2017 kerap kali dipergunakan dalam ursan politik. Hoax dipergunakan untuk menyeang lawan politik dengan tujuan membuat figur lawan politik buruk. Dari pengamatan penulis hal ini membawa kebiasaan yang tidak baik kepada mayarakat termasuk guru. Dalam sela-sela pelajaan atau pada waktu isrtiahat guru kerap kali membicarakan beita negatif itu. Dan hal yang menimbulkan kebiasaan memandang jelek oang lain tanpa mencari tahu dulu kebenarannya.  

Menyulut emosi

Berita hoax yang menyangkut SARA keap kali menimbulkan emosi. Hal ini juga terlihat di wilayah pendidikan. Guru atau siswa yang mengetahui hoax yang menyangkut SARA kerap kali tepancing emosinya. Hal ini bisa dilihat ketika mereka membicaakan hal tesebut.

Pengetahuan yang salah

Informasi berupa pengetahuan yang menyangkut mata pelajaran juga menjadi ancaman. Beberapa kali penulis menjumpai informasi yang menyangkut hal tersebut isampaikan guru kepada muridnya. Siwa masih banyak belum bisa memikirkan apakah hal itu benar atau bukan.mereka langsung mmpercayai. Hal ini yang menjadi tidak baik karena informasi yang salah itu dibenaran dan dapat menyebar luas. Yang akhinya mengakibatkan  kemunuran ilmu pengetahuan.

Penipuan

Kecanggihan tekhnologi informasi dan komunikasi sering juga digunakan oleh penipu untuk melakukan penipuan. Dalam dunia pendidikan infomasi CPNS hoax hampir tiap semester muncul. Penyebaran informasi ini kerap kali ditemukan di Media social Facebook kemudian ditularkan melalui system Broadcase massage. Informasi ini sangatlah meyakinkan. Kaena diikuti Suat Keputusan Kementian Pendidikan dan bertanda tangan. Guru tidak tetap (GTT) atau Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang sudah menanti hal ini banyak sekali yang tegiur. Kondisi yang diciptakan penipu ini dilanjutkan dengan menyebar oknum untuk memberikan tawaran kebehasilan CPNS dengan membaya sejumlah nominal tertentu. Bukti ini dapat ditemukan melalui berita TV.

Dari tulisan diatas disimpulakan bahwa berita hoax sanagt berdampak tidak baik dan merugikan di wilayah pendidikan. Kerugian tidak besifat material namun lebih dari itu yaitu merusak kuwalitas peenyelenggaraan pendidikan dan kuwalitas generasi penerus bangsa.Kita sebagai guru harus mampu memilah-milah infomasi dan memberikan bekal kepada siswa kita agar lebih selektif dan bijaksana dalam menerima informasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun