Kini giliran aku yang terdiam.
Kondisi ini sangat bertolak belakang dari bayanganku selama ini. Setelah melihat sendiri, aku sadar tugas kami di sini bukan sekedar mengajar, tapi juga membimbing dan membuka wawasan mereka akan ilmu pengetahuan itu sendiri agar mereka tahu bahwa Indonesia tidak hanya seluas halaman rumah mereka, bahwa dunia tidaklah sebesar bola kaki yang biasa mereka mainkan di lapangan sekolah.
Namun, apapun itu, ikrar untuk ikut membangun pendidikan di daerah terpencil harus tetap terjaga, bahkan harus semakin kuat. “Aku harus bisa mengubah mereka yang tidak tahu menjadi tahu.” Janji kecil itulah yang terus terngiang selama hari-hariku tinggal di sana.
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H