"Bagus sekali, Rainer." Bhatara tiba-tiba datang.
Saka bangkit meski dengan susah payah. Ia memegang dadanya dengan kedua telapak tangannya, sebelum kemudian tangannya bersinar. Tak berselang lama, tubuh Saka kembali sehat, lukanya langsung sembuh.
"Rainer, kemari!" perintah Saka.
Rainer pun menghampirinya dan Saka segera menaruh kedua telapak tangannya di dada Rainer. Tangannya kemudian bercahaya. Dan tak butuh waktu lama tubuh Rainer kembali sehat, tulang-tulangnya yang nyaris hancur kembali seperti sediakala. Sekarang, ia sudah segar bugar.
"Tidak mungkin! Kau memiliki kemampuan penyembuh seperti ini??" Rainer terheran.
"Betul." Saka mengangguk. "Tapi, duel tetaplah duel. Itu harus adil."
"Nah, sekarang, kembalilah Rainer," ucap Bhatara sembari tersenyum.
Rainer pun memejamkan matanya dan sukma atau 'roh'nya kembali masuk ke dalam tubuhnya. Meski di alam Awan dan Angin, tapi apa yang terjadi disana juga dirasakan efeknya oleh Rainer, terutama kultivasi.
Rainer tersenyum puas. Tapi, ia tidak mau gegabah. Walau kultivasinya sudah mencapai level Gold, ia masih harus berlatih, karena kemampuan mengerikan Cantika masih belum bisa ia remehkan.
Di sebuah bangunan rahasia di dalam hutan...
"Keuangan kita semakin menipis. Namanya bon-bon di warung-warung tegal, tempat kalian makan selama ini, semakin bertumpuk," ucap seorang pria berpakaian serba hitam dengan rambu jabrik ke belakang. Dihadapannya, berdirilah 'Xyborg', seorang pria berblangkon serta berpakaian adat jawa, dan seorang pria keriting dengan baju kodok.