Mohon tunggu...
The Storm
The Storm Mohon Tunggu... Freelancer - Guru

Iseng aja

Selanjutnya

Tutup

Horor

Guardian ~ Pembasmi Iblis (Novel Tokusatsu) - Chapter 9: Perburuan

30 November 2024   16:17 Diperbarui: 30 November 2024   16:17 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pinggirann kota, terlihat Satria sedang berpatroli menghancurkan Shadow dari tempat ia bisa muncul yaitu tempat-tempat yang dianggap 'angker'. Satria yang menemukan Shadow langsung meninju atau meremasnya sampai hancur. Bagi para Guardian, makhluk itu terbilang lemah jika belum merasuki manusia atau benda. Sudah banyak tempat angker yang Satria kunjungi dan bersihkan dari Shadow. Terakhir, ia menarik paksa Shadow yang ada di dalam kuburan beraura negatif yang kuat, sebelum akhirnya meremas leher Shadow tersebut yang membuatnya langsung hancur lebur. Kegiatan yang sangat melelahkan itu membuat Satria memutuskan untuk beristirahat sejenak di warung kopi terdekat.

"Kopi krimer ada, pak?" tanya Satria pada penjual kopi yang sudah tua dan ubanan begitu sudah duduk di bangku panjang warung kopi tersebut.

"Ada." Si penjual mengangguk dan tersenyum.

"Satu, pak! Pake es," kata Satria.

Penjual itu kemudian membuatkan pesanan Satria, sebelum akhirnya memberikannya pada Satria.

Sebelum si penjual berbalik ke belakang, Satria tiba-tiba mengangkat punggung tangan kanannya dan ia arahkan pada si penjual. Skylar Biru di punggung tangan Satria bersinar terang. Namun, tak terjadi apapun. Semua masih biasa-biasa saja.

Beberapa saat setelah itu, leher Satria tiba-tiba dikapit oleh lengan kanan seseorang dari belakang. Refleks, Satria menarik tangan orang tersebut dan membanting orang itu ke depan.

Kemudian Satria segera mengarahkan Skylar Biru pada orang berkumis lebat yang barusan ia banting. Sesuatu terjadi. Pupil serta retina mata orang berkumis lebat tersebut berubah menjadi merah.

Orang berkumis itu loncat dan langsung berdiri. Saat itu, si penjual kopi lari ketakutan.

"Kau ... Guardian, ya?" tanya si orang berkumis.

Satria tak menjawab dan langsung menekuk tangan kirinya lalu mengepalkan tangan kirinya hingga Skylar Biru menyala terang. Setelah itu ia berseru, "Berubah!"

Pakaian Satria langsung berubah menjadi berwarna dominan hitam dan jubah putihnya menghilang. Di berbagai sisi muncul potongan-potongan 'armor' emas dengan helm bertema Naga. Armor-armor tersebut lalu menempel ke dada, punggung, pundak, tangan, pinggang, dan kaki. Lensa mata hijau helm yang menempel terakhir di kepala Satria berkedip. Ia telah berubah menjadi Guardian Emas.

Si orang berkumis pun berubah wujud menjadi makhluk bertubuh besar dengan duri-duri di punggung dan bahunya, giginya runcing, dan kedua tangannya memiliki mata pisau besar. Namanya adalah Shadow Edge.

Shadow Edge berlari cepat ke arah Saga dan segera menebaskan mata pisau di tangan kanannya ke dada Dragon. Namun, meski tebasan tersebut menimbulkan percikan api, tebasan tersebut tak memberi efek apapun pada Dragon.

"Apa?!" Shadow Edge sontak kaget. Ia pun kembali menebas Dragon yang kali ini menggunakan tangan kirinya.

Tapi lagi-lagi, Dragon tidak merasakan efek apapun dari tebasan itu.

Dragon mengepal kuat tangan kanannya dan segera menghantamkannya ke dada Shadow Edge yang membuat Shadow Edge terlempar dan jatuh mencium tanah.

Shadow Edge menggeram kesal. Ia pun kembali berdiri dan langsung berputar kencang seperti gangsing ke arah Dragon.

Dragon mengepalkan tangan kanannya kuat-kuat dan tangan kanan itu dilapisi cahaya putih terang. "Tinju Naga Sakti!" teriaknya seraya menghentakkan tinjunya ke depan.

Cahaya yang melapisi tangan kanan Saga berubah menjadi Naga cahaya dan melesat cepat ke depan, ke arah Shadow Edge yang sedang berputar.

Begitu terhantam cahaya yang dilepaskan Dragon, tubuh Shadow Edge langsung berkedap-kedip kemudian meledak hancur.

Armor yang melapisi tubuh Dragon langsung terbang ke langit, pakaian yang dikenakan Satria kembali seperti semula. Ia pun berbalik, lalu berjalan meninggalkan tempat yang ia pijaki.

Tanpa disadari Satria, seorang gadis berjaket hitam panjang tengah memperhatikannya dari atas pohon.

"Ternyata betapa kuatnya Guardian Emas bukan cuma rumor," monolog gadis tersebut. Gadis yang cantik dengan rambut panjang lurus, kulit putih, dan bulu mata yang lentik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun