Mohon tunggu...
The Storm
The Storm Mohon Tunggu... Freelancer - Guru

Iseng aja

Selanjutnya

Tutup

Horor

Guardian ~ Pembasmi Iblis (Novel Tokusatsu) - Chapter 8: Bantal Terkutuk

30 November 2024   14:47 Diperbarui: 30 November 2024   14:47 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shadow Reaper (Sumber: Gambar Pribadi)

Pagi hari, Satria berjalan menuju sebuah bangunan sambil mengarahkan Skylarnya ke tembok salah satu bangunan tersebut.

Tembok itu pun terbuka seperti pintu yang di dalamnya bukan ruang kerja seperti yang terlihat dari balik kaca gedung itu. Di dalamnya adalah sebuah jalan menuju mansion megah putih dengan pintu raksasa.

Satria berjalan ke arah pintu tersebut dan pintu itu langsung membuka. Di dalamnya, ada beberapa pilar keramik putih dan sebuah kursi besar yang melayang di udara yang diduduki oleh seorang pria berpakaian serba putih dengan kepala ditutup tudung namun masih memperlihatkan bagian wajahnya. Satria pun berdiri dihadapan singgasana pria itu.

"Satria Al Fatih. Hari ini tugasmu adalah menghancurkan sebuah bantal terkutuk," ucap pria tersebut.

"Dimana aku bisa menemukannya, Malaikat Xybril? Atau ada petunjuk?" tanya Satria.

"Kemarikan Skylarmu!" perintah Malaikat Xybril.

Satria langsung melepas Skylarnya dan melemparkan benda itu pada Malaikat Xybril yang langsung ditangkap oleh sang Malaikat yang segera menyinari Skylar tersebut dengan telapak tangan kanannya, setelah itu ia mengembalikan benda itu pada Satria dengan cara dilempar dan berhasil diterima oleh Satria.

"Sekarang, Skylarmu sudah kutingkatkan," kata Xybril. "Kau akan lebih mudah menemukan bantal itu."

"Terimakasih banyak," ucap Satria yang kemudian berlalu pergi.

Pagi berganti malam hari... Seorang wanita bermata sipit dan tubuh langsing tengah frustasi sambil minum minuman keras di tepi danau karena pacarnya meninggal. Ia merasa sudah tidak ada gunanya lagi ia hidup. Di saat seperti itu, tiba-tiba sebuah bantal berwarna kelabu terlempar ke punggungnya. Ia pun berbalik, kemudian dengan dahi mengernyit, ia memperhatikan secarik kertas bertuliskan 'Bantal Pengubah Masa Lalu' dan di bawah tulisan itu ada tulisan lagi yang berbunyi 'Cara menggunakan bantal ini adalah dengan tidur menggunakan bantal ini sambil membayangkan masa lalu yang ingin diubah'. Si wanita bernama Yani itu antara percaya tidak percaya. Jika benar, ia akan menyelamatkan nyawa pacarnya yang meninggal ketika menyebrang jalan. Dengan seidikit ragu ia segera membawa bantal itu ke rumahnya dan langsung memakainya untuk tidur.

Tiba-tiba, Yani terbangun di ruangan serba putih yang hanya memiliki sebuah pintu tua. Penasaran, ia pun membuka pintu itu. Pintu itu membawanya ke tempat dimana kecelakaan yang merenggut nyawa pacarnya terjadi. Saat itu, mobil tengah melaju kencang menuju pacarnya.

Yani pun langsung berteriak, "FRANS, AWAS!!!"

Pacar Yani yang bernama Frans langsung refleks melihat ke arah mobil yang melaju dan langsung berlari kencang untuk menghindar. Frans pun selamat. Yani terkejut karena ternyata ia berhasil menyelamatkan Frans.

Yani terbangun dari tidurnya. Jam menunjukkan pukul lima pagi.

Tiba-tiba, ia dikejutkan dengan pesan singkat dari Frans di ponselnya. Yani kaget bercampur senang. Ternyata masa lalu telah berubah. Isi sms dari Frans adalah mengajak Yani jogging. Tentu saja Yani segera bergegas untuk menemui Frans di tempat biasa mereka jogging. Dan acara jogging mereka pun berjalan penuh sukacita. Terlebih Frans mengatakan pada Yani kalau ia berterimakasih karena telah menyelamatkan nyawanya ketika ia menyebrang jalan dan hampir ditabrak mobil.

Sekali lagi, Yani kaget bercampur senang, dalam hati ia berkata, "Terimakasih bantal ajaib."

Akan tetapi, tiba-tiba, suara misterius muncul...

"Waktumu sudah habis!"

Yani menoleh kesana kemari mencari sumber suara.

"Frans, denger suara aneh nggak?" tanya Yani.

Dahi Frans mengernyit. "Hah?" Ia kemudian tertawa. "Suara apa?? Ngaco ah!"

"Waktumu sudah habis!"

Sekali lagi, suara itu muncul. Dan tak lama, Yani berpindah tempat di ruangan serba putih. Disana terlihat banyak orang tengah diikat di sebuah tiang. Setelah itu, tiba-tiba tubuh Yani terikat di sebuah tiang yang mendadak muncul di belakangnya. Beberapa saat setelah itu, sosok makhluk bertudung hitam dengan wajah tengkorak muncul.

Sosok itu tertawa. "Selamat datang! Aku 'Shadow Reaper. Sepertinya aku akan langsung memakanmu, karena dari sekian banyak orang yang diikat orang sepertimulah yang paling enak."

Shadow Reaper pun langsung memakan Yani dari bagian kakinya yang membuat Yani berteriak-teriak tak kuasa menahan sakit yang begitu kuat, sebelum akhirnya tewas dan menyisakan kepalanya yang penuh dengan darah.

Esoknya, ibu Yani mengetuk kamar Yani karena hari ini Yani harus bekerja. Tapi ternyata, pintu tidak dikunci. Ibu Yani pun segera masuk.

Begitu tiba di dalam, alangkah terkejutnya ia melihat kepala Yani yang dipenuhi darah di atas bantal.

"AAAAAAAAH!" Ia pun berteriak histeris.

Sebetulnya, Bantal Pengubah Masa Lalu adalah bantal dengan aura negatif yang disukai Shadow. Sebelum dirasuki Shadow, bantal itu adalah bantal milik anak kecil yang tewas mengenaskan karena merusak mobil milik ayahnya dengan coret-coretan. Pertama sampai kedua kali, ayahnya memarahinya. Sampai akhirnya, untuk yang ketiga kali, ketika anak kecil itu tidur-tiduran di bantal abu-abu ayahnya memukuli anak kecil itu. Paling parahnya, ia membawa celurit dan memotong-motong badan anaknya. Akhirnya, setelah persis ketika memotong kepala anak itu, ibunya tak sengaja melihat dan berteriak histeris. Ibunya tersebut langsung berlari keluar dan melaporkan ayah anak itu ke polisi. Saat itu, Shadow muncul karena tertarik dengan hawa negatif yang ada di bantal tersebut. Shadow merasa bantal itulah yang memiliki aura negatif paling kuat. Shadow pun akhirnya berubah menjadi Shadow Reaper dengan senjata celurit. Ia memutuskan untuk memakan manusia dengan hanya menyisakan kepalanya saja agar lebih nikmat, karena aura negatif yang juga kuat muncul ketika ayah dari anak yang dibunuh tadi dipotong kepalanya dan ketahuan oleh sang ibu. Setelah mengingat hal itu, Shadow Reaper tertawa keras karena kebanyakan manusia itu sama seperti dirinya. Kemudian, Shadow Reaper kembali memakan manusia yang tengah diikat kira-kira 5 orang lalu menaruh kepalanya di kamar mereka masing-masing meski tanpa bantal itu. Shadow Reaper makin senang begitu mendengar teriakan histeris dari anggota keluarga yang melihat orang-orang yang ia makan. Aura gelapnya seolah bertambah besar.

Setelah pulang kerja, Gadis yang ingin menghemat ongkos melewati jalanan sepi agar lebih cepat sampai ke rumahnya tiba-tiba kecopetan. Ia sudah berusaha mengejar pencopet tersebut, tapi lari si pencopet lebih kencang, alhasil ia gagal. Padahal tas dicopet berisi uang untuk bayar kontrakan. Akhirnya, Gadis hanya bisa menangis di pinggiran jalan sambil merenungi nasib. Hari ini Gadis harus membayar kontrakannya jika tidak ingin diusir.

Di saat seperti itu, tiba-tiba Bantal Pengubah Masa Lalu datang di hadapan Gadis. Merasa penasaran, Gadis pun mengambil bantal itu dan membaca instruksi yang ada. Gadis langsung tertarik. Ia ingin memperbaiki masa lalunya ketika ia dicopet. Gadis pun pulang dan menggunakan bantal tersebut.

Gadis langsung berada di jalanan sepi tempat ia dicopet. Ia pun langsung naik bus daripada kecopetan.

Gadis yang terbangun dari tidurnya langsung dikejutkan oleh tasnya yang dicopet berada di sampingnya. Ia pun sangat bersyukur atas hal itu. Namun tiba-tiba terdengar suara, "Waktumu sudah habis!" berulang kali dan Gadis langsung berada di ruangan serba putih dan terikat di pilar. Shadow Reaper bilang pada Gadis kalau ingin memakannya nanti. Setelah itu, ia memakan salah satu orang dengan sadis yang membuat Gadis bergidik ngeri.

Lalu, Shadow Reaper kembali mencari korban. Kali ini ada seorang karyawan yang dipecat dari perusahaannya dan ingin bunuh diri. Bantal Pengubah Masa Lalu langsung muncul di depan pria yang ingin minum racun serangga itu. Akan tetapi, begitu ia ingin mengambil bantal tersebut, tiba-tiba muncullah Satria yang langsung menahannya.

"Jangan diambil! bantal itu berbahaya!" Satria memperingatkan. "Dan, jangan bunuh diri! Hidup itu berharga!" Ia kemudian mengambil racun serangganya dari tangan pria tersebut.

"Diem kamu! Nggak ada gunanya lagi saya hidup!" Si pria merebut kembali racun serangganya dari tangan Satria. "Jangan halangi saya! Kamu bilang begitu karena nggak ngerasain penderitaan saya!" Setelah itu ia pergi, berlari dari hadapan Satria.

Satria menghela napas. "Terserahlah. Kalo itu emang pilihan hidupnya." Lalu ia membawa bantal itu ke rumahnya.

Begitu tiba di kamar rumahnya, Satria menatap bantal tersebut cukup lama. Ia merasa akan terjadi sesuatu yang buruk.

"Ayo, tunggu apa lagi? Aku sudah ditingkatkan. Segeralah ke tempat Shadow itu!" ucap Skylar Biru.

Satria mengangguk.

"Oh iya, aku lupa memberitahumu," ucap Skylar Biru lagi.

Satria menautkan alisnya.

"Ketika nanti bertarung, kau jangan sampai terkena satu pun serangan Shadow itu. Jika kena, tamatlah riwayatmu! Nasibmu akan sama seperti manusia yang dia ikat di pilar dan hanya menunggu dimakan saja." Skylar Biru menjelaskan.

"Akan kucoba!" Satria langsung tidur dengan bantal terkutuk tersebut.

Satria langsung tiba ruangan putih Shadow Reaper. Saat itu, Shadow Reaper ingin memakan salah satu orang.

"Hentikan!" Satria berteriak lantang yang membuat Shadow Reaper menoleh ke arahnya.

Gadis yang melihat hal tersebut terkejut. "Lho?? Satria?? Gawat! Dia juga nasibnya bakal kayak aku."

Shadow Reaper yang tidak diterima acara makannya diganggu langsung meluncur sangat cepat ke arah Satria.

Untunglah, meski begitu cepat, Satria masih bisa menghindari serangan itu.

"Boleh juga," gumam Shadow Reaper. "Tapi gimana kalau yang ini!" Ia kembali meluncur ke arah Satria.

Duakk!

Satria terkena hantaman tinju Shadow Reaper. Ia pun langsung terikat kencang di sebuah pilar yang mendadak muncul di belakangnya.

Shadow Reaper terbahak. "Baru masuk ring sudah K.O! Aku tahu, kau pasti Guardian. Akhahaha... Aku belum pernah makan Guardian sebelumnya. Kau akan kujadikan makanan utama! Akhahahaha!"

Gadis mengerutkan dahi. "Guardian?? Apa itu??"

"Baiklah, karena Guardian akan menjadi makanan utama, aku akan menunggu kau putus asa terlebih dahulu, karena tidak ada cara untuk melepaskan tali yang mengikatmu dan yang lainnya, wahai Guardian." Setelah berkata seperti itu, Shadow Reaper kembali mencari korban. Setelah sang korban mengubah masa lalunya yaitu cincin tunangan miliknya jatuh ke dalam selokan karena terpeleset menjadi lebih hati-hati berjalan, ia pun kemudian terbawa ke ruangan Shadow Reaper dan terikat di pilar.

Tapi, Shadow Reaper kaget bukan main karena orang-orang di tempat itu menghilang kecuali orang yang baru saja jadi mangsanya.

"Cari apa, tuan?" Tiba-tiba Satria muncul di belakang Shadow Reaper yang membuat Shadow Reaper kaget untuk kali kedua.

"Ba-bagaimana caranya?? I-ini mustahil!" gagap Shadow Reaper.

"Awalnya aku memang bingung. Tapi akhirnya, aku tahu kalau tali milikmu terkoneksi ke napas seseorang. Ketika napasku tak sengaja tertahan sebentar, tali yang mengikatku sedikit melonggar. Lalu, aku yang menyadari hal itu menahan napas sampai tali itu akhirnya lepas. Setelah itu aku mengajari orang-orang yang diikat untuk melepaskan diri. Kemudian dengan kekuatan Skylar, aku mengembalikan orang-orang itu."

Shadow Reaper pun geram, "KURANG AJAR! Aku tidak akan mengampunimu!!

Satria kemudian mengepal tangan kirinya hingga Skylar miliknya menyala dan ia pun berseru, "Berubah!"

Tak butuh waktu lama, tubuh Satria pun dilapisi armor sang Guardian Emas.

Shadow Reaper terkaget. "Apa?? Guardian Emas?? Baiklah, aku akan mengakhiri ini dengan segenap kemampuanku!" Ia lalu meluncur ke arah Satria yang sudah berubah menjadi Dragon.

Kali ini ia meluncur dua kali lebih cepat daripada ketika ia berhasil meninju Satria di awal pertempuran.

Namun, gerakan Dragon juga jadi lebih cepat, ia melompat ke kanan dan kembali bersiap, karena kali ini Shadow Reaper meluncur sambil memegang sabitnya dan memutar tubuhnya alat bor.

Dragon kembali melompat. Melompat. Dan melompat. Kesana dan kemari guna menghindari Shadow Reaper yang meluncur berulang kali.

Akan tetapi, Dragon melihat celah di sekitar bagian tengah tubuh Shadow Reaper. Setelah melompat lebih pendek ke kanan untuk menghindari luncuran Shadow Reaper, dan dengan segenap kekuatannya ia menendang perut Shadow Reaper yang membuat Shadow Reaper terputar tak terkendali ke atas. Saat itu, Dragon segera mengepal tangan kanannya hingga cahaya terang melapisi tangannya.

"Tinju Naga Sakti!" Dragon langsung melepaskan cahaya di tangannya ke depan hingga membentuk sesosok Naga.

Di saat yang hampir bersamaan, tubuh Shadow Reaper yang hilang keseimbangan, meluncur ke bawah dan langsung terkena jurus tinju dari Dragon dan akhirnya meledak hancur.

Satria kembali ke tempat semula yaitu kamarnya, dengan armor Guardian Emas yang sudah menghilang dari tubuhnya, begitupula orang yang terakhir ditangkap oleh Shadow Reaper tadi, juga sudah kembali ke tempat semestinya. Satria ingat kalau sebelum tahu cara melepaskan tali itu, ia sempat mengobrol dengan Gadis yang ada di sampingnya tentang sedihnya Gadis yang tidak bisa bayar kontrakan dan menggunakan Bantal Pengubah Masa Lalu. Satria bilang semuanya percuma, karena kata Skylar miliknya, jika Shadow Reaper mati, masa lalu akan kembali seperti semula dan Satria akan membunuh Shadow Reaper hari ini juga. Gadis makin sedih mengetahui fakta itu. Namun, Satria berkata kalau ia akan meminjamkan Gadis uang untuk membayar kontrakan. Gadis pun sangat senang mendengarnya. Tapi, Gadis masih belum tahu siapa sebenarnya Satria dan kenapa ia ingin membasmi makhluk itu serta kenapa ia dipanggil Guardian? Gadis yang menanyakan hal itu pada Satria mendapatkan jawaban kalau Satria akan menjelaskannya nanti.

Setelah itu, ia ke rumah Gadis untuk menepati janjinya. Dia bilang pada Gadis kalau dia adalah pembasmi makhluk yang serupa dengan setan yaitu disebut Guardian. Bedanya dengan Setan atau Jin, yaitu Shadow punya hasrat untuk memakan manusia. Setan atau Jin juga tidak semuanya memakan manusia, meski Shadow masih sejenis dengan mereka. Gadis manggut-manggut dan merinding mendengar penjelasan Satria meski Satria berkata kalau dia tak ingin memberitahu lebih jauh, karena beberapa hal tentang itu harus dirahasiakan dari masyarakat umum. Hal itu membuat Gadis makin menyukai Satria dan diam-diam menyimpan perasaan khusus padanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun