"APA! Tidak bisa!" sergah si pelayan. "Tuan memang terkenal sebagai Petarung Diatas Petarung di seluruh dunia. Tapi hukum tetaplah hukum!"
"Tunggu!" Tiba-tiba terdengar seruan seseorang di belakang si pelayan.
Pelayan itu pun menengok ke belakang. Akeno dan Kai juga melihat ke arah yang sama.
"Biar aku yang bayar!" Suara itu ternyata milik seorang gadis berponi dan berpipi tembam. Ia mengenakan jaket berlambang 'DGP'.
"AH!" Akeno tersentak. Dan kemudian berteriak, "Kurama Neon!!!"
"Aku tidak suka melihat orang ribut karena masalah sepele," kata gadis bernama Kurama Neon yang akrab disapa 'Neon' itu. Ia kemudian mengeluarkan dompetnya dan mengambil dua lembar uang 1000 Yen dari dalamnya dan menyerahkan uang tersebut pada si pelayan. "Jika ada kembaliannya, ambil saja!"
"Terimakasih, Nona Neon," ucap si pelayan sambil tersenyum dan membungkuk sedikit, sebelum akhirnya pergi.
Akeno mengambil secarik kertas serta sebatang pena di dalam tasnya dan langsung menghampiri Neon dengan senyum lebar. "Tolong tanda tangannya! Aku ini penggemar beratmu!"
Neon tersenyum lebar dan mengambil kertas serta pena yang diberikan Akeno. "Baik." Kemudian ia memberikan tanda tangannya di kertas tersebut.
"Terimakasih...," ucap senang Akeno.
"Baik, aku pergi dulu yaa...." Neon tersenyum, sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu.