Mohon tunggu...
Thessalonika Felitha
Thessalonika Felitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswi tingkat I yang berkuliah di Universitas Dopnegoro Fakultas Hukum Angkatan Tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sisi Gelap Dunia Digital: Penyebab Remaja Terlibat dalam Praktik Sadfishing

9 Desember 2023   12:30 Diperbarui: 9 Desember 2023   13:11 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital yang terus berkembang, remaja menghadapi tekanan besar untuk terlibat dalam lingkungan online yang serba visual dan terkoneksi secara terus-menerus. Fenomena yang semakin mencuat dan mengkhawatirkan adalah praktik "sadfishing," di mana remaja secara aktif membagikan atau mengungkapkan emosi negatif mereka melalui media sosial. Penyebab mendalam dari partisipasi remaja dalam sadfishing mengakar pada dinamika kompleks, termasuk dorongan untuk mendapatkan perhatian, ketidakmampuan mengatasi tekanan emosional, dan upaya melawan tekanan sosial untuk menciptakan citra yang tampak sempurna dalam dunia maya. Keberadaan sisi gelap ini dalam dunia digital menyoroti tantangan serius yang dihadapi remaja modern dalam mengelola kesejahteraan mental mereka, dan mengajukan pertanyaan tentang dampak jangka panjangnya terhadap perkembangan psikologis dan sosial mereka.

Mengapa Remaja Melakukan Sadfishing?

a. Kebutuhan Akan Perhatian: Remaja seringkali mencari perhatian dan dukungan dari teman sebaya atau keluarga. Dengan melakukan sadfishing, mereka berharap mendapatkan tanggapan positif atau empati dari orang-orang di sekitarnya.

b. Ketidakmampuan Mengatasi Emosi: Sebagai bagian dari fase perkembangan, remaja mungkin belum sepenuhnya mampu mengatasi emosi dan tekanan yang mereka alami. Melalui sadfishing, mereka mencoba mengekspresikan dan mengatasi perasaan negatif yang mungkin sulit diutarakan secara langsung.

c. Norma Sosial dan Tekanan Peer: Dalam lingkungan sosial media yang serba visual, remaja mungkin merasa tekanan untuk terlihat sempurna. Melalui sadfishing, mereka mencoba memecah stigma dan menunjukkan bahwa kehidupan mereka tidak selalu sempurna.

Dampak Sadfishing pada Kesejahteraan Mental Remaja

a. Perasaan Lega Sementara: Meskipun awalnya dapat memberikan kenyamanan, berbagi emosi secara online mungkin hanya memberikan lega sementara. Remaja perlu menyadari bahwa dukungan profesional dan pribadi adalah kunci untuk mengatasi masalah sejati.

b. Stigma dan Persepsi dari Orang Lain: Sadfishing dapat memicu reaksi beragam dari orang lain, termasuk simpati, kritik, atau bahkan pelecehan verbal. Hal ini dapat memengaruhi persepsi diri remaja dan meningkatkan tekanan sosial.

c. Ketergantungan pada Respons Online: Jika remaja terlalu bergantung pada respons online, hal ini dapat menjadi siklus yang tidak sehat. Mereka mungkin merasa perlu untuk terus-menerus berbagi emosi secara online untuk mempertahankan perhatian dan dukungan.

Strategi Menghadapi Sadfishing

a. Peningkatan Kesadaran Emosional: Melalui pendidikan dan dukungan, penting bagi remaja untuk meningkatkan kesadaran emosional mereka. Ini dapat membantu mereka mengatasi emosi dengan cara yang lebih sehat.

b. Membangun Dukungan yang Kuat: Remaja perlu diberdayakan untuk membangun jaringan dukungan yang kuat, baik dari teman sebaya, keluarga, maupun profesional kesehatan mental.

c. Edukasi tentang Penggunaan Media Sosial yang Sehat: Sekolah dan keluarga dapat berperan dalam memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat, termasuk memahami dampak dan batasannya.

Meskipun Sadfishing dapat menjadi cara untuk mencari dukungan, di satu sisi juga membawa sejumlah dampak negatif pada kesejahteraan remaja. Penting bagi mereka untuk memahami peran media sosial dalam kehidupan mereka dan mencari solusi yang sehat untuk mengatasi tantangan emosional. Melalui pendidikan, dukungan, dan kesadaran, kita dapat membantu remaja membangun kesejahteraan mental yang kuat di era digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun