Burung Perkutut yang tiba-tiba berubah warna menjadi lebih silver, coklat atau kehitaman sebelum ada sebuah peristiwa penting, bisa dipastikan Perkutut itu istimewa, karena memiliki kepekaan Insting yang bagus.
Ini menjelaskan bahwa, kita harus bisa menempatkan diri dalam lingkungan kita. Peka dengan situasi yang terjadi. Karena dengan kepekaan lingkungan, kita dapat menyelaraskan Harmonisasi kehidupan kita.
7. Berkicau Nyaring
Ciri berikutnya adalah jika Perkutut berkicau atau manggung di luar kebiasaan pada waktu tertentu dan berkicaunya keras dibandingkan Perkutut lainnya.
Ini menjelaskan bahwa, kita harus biasa mengendalikan ucapan kita. Namun kita juga haru berani mengucapkan dengan lantang suara kita perihal kebenaran.
8. Diperoleh dari Wilayah Keramat
Semisal burung Perkutut itu didapat dari tempat keramat atau angker, bisa jadi dia sudah menyerap energi-energi di tempat tersebut, termasuk energi alam semesta.
Ini menjelaskan bahwa, kita harus mampu menjadi sosok yang berkarismatik dan berwibawa. Segala tindak tanduk kita menjadi kramat bagi lingkungan kita.
Dengan memepelajari ilmu katuranggan perkutut kita diingatkan tentang Kesadaran batin untuk menerima reribed sebagai proses yang penuh ketabahan dan ketulusan untuk mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa.
Dalam laku filsafat dan tasawuf, makrifat menjadi puncak segala proses yang telah dijalani. Ajaran ini bersifat universal, artinya tidak ada suatu agama atau ajaran apapun yang berhak mengklaim sebagai pemilik sah ajaran makrifat. Ini tampak dalam ajaran Kasunyatan Jawi, yaitu kepercayaan adanya Tuhan yang Maha Esa. Ilmu tersebut diyakini telah ada sejak sekira 900 SM.