Sang permata merah yang memancar,
Simboel anugerah cinta.
Cahayanya melesat bagai panah,
Itulah sorot mata yang tajam menembus relung jiwa.
Senyum riang merona dibibir itu,
Wajah itulah yang memancarkan ketenangan.
Engkau bukan bunga saroja yang bergoyang,
Engkau bukan bunga saroja kota,
Engkau bukan lintang karahinan,
Engkaulah sang permata merah yang indah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!