Aspek lingkungan juga penting dalam memilih material. Sengon adalah kayu yang lebih berkelanjutan karena pohonnya tumbuh cepat dan dapat dipanen dalam waktu yang relatif singkat. Ini berarti penggunaan triplek sengon memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil dibandingkan dengan kayu keras seperti meranti.
Namun, meranti sering diambil dari hutan hutan alami yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih setelah penebangan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa triplek meranti yang digunakan berasal dari sumber yang dikelola dengan baik dan bersertifikat, seperti Forest Stewardship Council, untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Kesimpulan dari Perbadaan Triplek Sengon dan Meranti
Sebaliknya, triplek meranti menawarkan kekuatan, ketahanan, dan estetika yang lebih unggul. Dengan serat yang lebih padat dan tampilan yang menarik, triplek ini cocok untuk aplikasi yang memerlukan kekuatan struktural atau elemen dekoratif yang mewah. Meskipun harganya lebih tinggi, keandalan dan daya tahannya membuat triplek meranti layak dipertimbangkan untuk proyek yang mengutamakan kualitas dan estetika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H