Mohon tunggu...
Putra Saputra
Putra Saputra Mohon Tunggu... -

I am

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ketika Saya Sering Disangka Orang Thai (Backpacker ke Thailand ; Part 2)

24 Januari 2015   10:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:28 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_365877" align="aligncenter" width="300" caption="Puncak Golden Mount"]

14220441731851476481
14220441731851476481
[/caption]

[caption id="attachment_365878" align="aligncenter" width="300" caption="View dar Puncak Golden Mount"]

1422044228517170126
1422044228517170126
[/caption]

Saya kembali ke The Grand Palace dengan melewati jalan yang berbeda dari saat keberangkatan. Selain mencari jarak yang lebih dekat, saya juga berniat melihat Giant Swing. Berbeda dengan jalanan di sekitar Democracy Monument yang lebar dan nyaman, jalanan menuju Giant Swing adalah jalan-jalan kecil. Trotoarnya pun lebih sempit, bahkan di beberapa ruas jalan tidak memiliki trotoar.

Giant Swing adalah monument berbentuk ayunan raksasa berwarna merah menyala di tengah persimpangan jalan. Dulu ayunan ini dipakai untuk acara keagamaan saat merayakan panen. Namun karena sering terjadinya kecelakaan ataupun kematian akibat menaiki ayunan raksasa ini, tradisi pun dihentikan, dan sekarang hanya difungsikan sebagai penghias kota. Di seberang Giant Swing terdapat Wat Suthat. Saya hanya melihat dari luar karena menurut saya tidak terlalu menarik. Saat berdiri di depan Wat Suthat, lagi-lagi ada orang yang mengira saya orang Thai, dan ia sudah terlanjur berbicara panjang lebar dalam bahasa Thai. Kejadian serupa kembali terulang saat saya sudah tiba di seberang The Grand Palace dan sedang duduk-duduk di taman. Duh, orang-orang disini tidak bisa membedakan antara saya dengan Mario Maurer apa ya? Hahaha.

[caption id="attachment_365880" align="aligncenter" width="300" caption="Giant Swing"]

1422044312282815811
1422044312282815811
[/caption]

[caption id="attachment_365881" align="aligncenter" width="300" caption="Wat Suthat"]

14220443691592797580
14220443691592797580
[/caption]

Jika tadi pagi saya berangkat naik kapal dan turun Tha Tien Pier, maka pulangnya saya naik dari Tha Chang Pier. Pertimbangannya, kapal pasti sudah penuh saat berhenti di Tha Tien Pier. Dan benar saja, dari Tha Chang Pier kapal sudah penuh oleh orang-orang yang pulang dari The Grand Palace. Kapalnya jauh lebih ramai sekarang dibanding keberangkatan tadi pagi. Sebagian besar penumpangnya mesti berdiri, termasuk saya. Namun hal itu sama sekali tak mengurangi kegembiraan saya atas pengalaman mengelilingi Bangkok seharian ini. Itenary yang saya susun berjalan sesuai rencana walau harus berlelah-lelah berpeluh keringat. Tak sabar menunggu esok untuk pengalaman-pengalaman baru lainnya. Besok, saya akan ke Pattaya.

bersambung......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun