Mohon tunggu...
Muaz
Muaz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pemerhati Kehidupan

Berlatar belakang Pendidikan Psikologi, menyukai musik, membaca buku, memahami kehidupan, dan kini menulis untuk menjelajah Negeri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beratnya Kepalsuan

22 Desember 2024   06:05 Diperbarui: 20 Desember 2024   14:55 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels/Thom Gonzalez

Mengapa harus memberikan janji untuk dicintai?

    Mengapa tidak tunjukkan siapa diri

Mengapa harus memberikan harapan untuk dapat keuntungan?

    Mengapa tidak ikhlas bergerak

Mengapa harus memaksa diri untuk diyakini?

    Mengapa tidak melayani

Mengapa harus berbicara sampai tinggi?

    Mengapa tidak terus pelajari

Bukankah berat?

Bukankah sulit?

Bukankah jadi rumit?

Dan berkelit-kelit

Bukankah itu kepalsuan?

Karena kebodohan

Terasa sulit hidup

Karena kepalsuan

Lantas apa yang bisa dilakukan?

   Uang tak ada

   Pikiran tak kaya

   Hati tak kuasa

   Menunggu apa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun