Mohon tunggu...
therinefebriyaniardian
therinefebriyaniardian Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

Halo, saya mahasiswa angkatan 2024 dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, universitas mulawarman.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kegigihan Salah Satu Menteri PPPA Memperjuangkan Kesetaraan Gender di Indonesia

17 November 2024   13:55 Diperbarui: 17 November 2024   13:58 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender di Indonesia

Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, masih ada berbagai tantangan yang menghambat kesetaraan gender di Indonesia, antara lain:

Norma Budaya dan Stereotip Gender

Masih ada pandangan di masyarakat bahwa posisi kepemimpinan lebih cocok dipegang laki-laki. Pemikiran ini masih melekat dalam budaya, bahkan di kalangan birokrat. Stereotip ini kerap kali membatasi perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama.

Keterbatasan Infrastruktur dan Akses di Daerah Tertinggal

Di beberapa wilayah Indonesia, terutama daerah tertinggal, perempuan masih kesulitan mengakses pendidikan dan pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya infrastruktur dan fasilitas pendidikan serta ekonomi, yang pada akhirnya membuat mereka sulit untuk maju.

Kesimpulan

Bintang Puspayoga sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menunjukkan peran pentingnya dalam mendorong kesetaraan gender di Indonesia. Dengan kebijakan yang fokus pada pemberdayaan ekonomi, perlindungan hukum, dan pengarusutamaan gender, Bintang membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk aktif dalam pemerintahan. Namun, untuk benar-benar mencapai kesetaraan penuh, kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat dibutuhkan agar dapat mengatasi berbagai hambatan struktural dan budaya yang masih ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun