Allah menciptakan daya nalar manusia bukan untuk dikunci digarasi, bahkan berhadapan dengan Allah pun manusia tidak perlu mematikan pertanyaannya.
Jadi menurutnya, untuk menalar Tuhan tidak perlu iman dan pengertian diperlawankan. Justru penalaran dan pengertian-pengertian tentang Tuhan akan menambah iman. Agama baginya tidak perlu memusuhi nalar. Dengan perantaraan nalar, agama sendiri dapat mencapai dimensinya yang lebih tinggi. Kesimpulannya, jika Allah telah menjadi pertanyaan, maka Allah sendiri pun dapat menjadi jawaban.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!