Mohon tunggu...
Theresia Tharob
Theresia Tharob Mohon Tunggu... Penulis - Athena, mikrokosmos

L’amor Est L'enfant De La Liberte

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keajaiban Sapiens

25 September 2023   10:19 Diperbarui: 1 Februari 2024   17:55 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/2814818507187670/

Namun, apa tepatnya yang menjadi alasan besar revolusi manusia lebih unggul dari spesies lainnya? Mengapa bukan Neanderthal yang lebih kuat terhadap seleksi alam dengan tubuh besar dan jauh lebih bertahan? Mengapa Sapiens? _Bahasa_ adalah mesin ajaib pertama yang telah berhasil mengantarkan manusia menduduki puncak kerajaan dunia.

Bahasa bukan hal yang luarbiasa baru, setiap hewan termasuk semut pun memiliki bahasa mereka sendiri. Namun bahasa Sapiens yang muncul dengan revolusi kognitifnya berbeda dan unik. Yang istimewa dari bahasa Sapiens adalah, bahasanya luwes dan mampu memetakan berbagai informasi abstrak secara detail. Jika kera hanya mampu berkomunikasi dengan bahasa "ada elang" manusia berkomunikasi dengan bahasa lebih kompleks "ada elang yang terbag di pinggiran sungai kemarin sore".
Keistimewaan bahasa inilah yang membuat kita Sapiens, menyampaikan hal-hal yang sama sekali tidak ada. Ini menyangkut hal-hal fiksi yang kemudian menjadi keunggulan kita saat ini menaklukkan dunia.

Yuval mencontohkan; kita tidak bisa meyakinkan monyet untuk menyerahkan sebatang pisang dan menjanjikannya pisang dalam jumlah tak terbatas di surga monyet setelah dia mati. Berbeda dengan Sapiens yang sangat mempercayai fiksi dan imajinasi. Kata Yuval: tidak ada tuhan, tidak ada negara, tidak ada uang dan tidak ada hak asasi manusia, kecuali dalam imajinasi kolektif kita.

Fiksi bukan hanya membuat umat manusia mengkhayalkan ini itu tetapi, melakukannya bersama-sama. Manusia telah bersama-sama merajut mitos dewa-dewi dan sama-sama mengerjakan patung mereka, mendirikan kuil mereka. Mitos semacam ini yang memberikan kepada kita manusia, suatu kemampuan bekerja sama menciptakan negara mendirikan bangsa, agama, dan hal-hal mitos lainnya. Berkat mitoslah manusia saling bekerjasama untuk menaklukkan dunia.

Athena 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun