Bunuh diri, dua kata yang sudah tidak asing di telinga orang Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bunuh memiliki arti habisi nyawa secara sengaja. Diri memiliki arti  tidak dengan yang lain; sendiri: pekerjaan itu dilakukannya seorang. Dapat ditarik kesimpulan bahwa bunuh diri adalah usaha menghabisi nyawa dirinya sendiri dengan sengaja.
Masalah bunuh diri ini sangatlah serius, apalagi setiap tahun pelaku bunuh diri semakin bertambah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setiap tahun terdapat 800.000 orang yang bunuh diri di dunia ini.
Jika kita membiarkan angka bunuh diri tersebut, maka semakin hari akan semakin bertambah. Namun kita dapat mencegah seseorang bunuh diri dengan mengetahui gejala awal seseorang bunuh diri. Dengan demikian kita harus mencari tahu apa gejala awal seseorang bunuh diri.
Penulis akan mecari tahu gejela awal seseorang bunuh diri dengan mewawancarai seseorang yang sudah pernah menangani seseorang yang akan bunuh diri dan merangkumnya menjadi 4 (empat) gejala. Â
Pada 14 oktober 2019, kita mendengar kabar bahwa ada artis korea berumur 25 tahun meninggal dunia karena bunuh diri. Dia bernama Sulli, mantan anggota girl band korea F(x). Diduga Sulli bunuh diri karena mendapat tekanan yang mengakibatkan dirinya depresi dan mengabil tindakan untuk membunuh dirinya sendiri.
Berita ini tersebar di mana-mana dan membuat warga dunia ini khususnya penggemar Sulli berduka. Hal ini tidak bisa kita biarkan, selain dengan mengetahui penyebabnya kita juga harus mengetahui gejala bunuh diri untuk dapat membantu setiap orang menggagalkan rencana bunuh dirinya.Â
Bunuh diri biasanya terjadi karena orang tersebut mengalami depresi. Menurut KBBI depresi adalah gangguan jiwa pada seseorang yang ditandai dengan perasaan yang merosot.
Depresi muncul karena banyaknya tekanan dan tidak bisa diungkapkan. Depresi juga pertanda adanya hal yang tidak beres dalam kehidupan seseorang. Kita dapat mengenali gejala awal bunuh diri dengan melihat gejala depresi untuk mencegah semakin banyaknya orang yang bunuh diri.Â
Penulis menyimpulkan dari wawancara dengan Bapak Simon, ada 4 (empat) Â gejala awal seseorang bunuh diri. Pertama, Menyalahkan diri sendiri. Hal ini mungkin sulit untuk orang lain ketahui, karena seseorang yang mengalami ini akan memendam perasaannya yang mengakibatkan orang disekitarnya tidak mengetahui apa yang sedang terjadi.
Namun gejala ini dapat dirasakan oleh orang yang bersangkutan, dengan demikian jika dari kita mulai merasakan hal seperti itu, segeralah mencari orang yang dapat kita percaya dan dewasa dalam mengatasi permasalahan psikologi, misalnya : pendeta, pembina rohani, atau konselor. Dengan cara demikian kita bisa menghindari atau mencegah akibat yang akan dialami selanjutnya.Â
Kedua, menutup diri. Gejala yang satu ini akan sangat terlihat dan terasa bagi orang-orang terdekatnya. Menutup diri disini lebih kepada seseorang tidak mau terbuka untuk menceritakan keadaanya karena perasaan malu. Tidak percaya kepada orang lain. Yang berujung memendamnya sendiri dan berakibat semakin bertambahnya tekanan pada hidupnya.
Ketiga, menghindari bertemu banyak orang. Gejala ini akibat dari menutup diri. Karena orang tersebut tidak ingin orang-orang mendatanginya dan bertanya banyak hal, akibatnya ia menghindar dari tempat-tempat yang ramai, dan mungkin juga akan menghindar dari perkumpulan yang beranggotakan orang banyak.
Hal ini juga terjadi karena seseorang tersebut merasa tidak perlu untuk bertemu orang banyak dan merasa bahwa dirinya sudah tidak berguna lagi jika berada dalam kumpulan orang banyak.
Keempat, kehilangan energi dan motivasi. Gejala ini juga akan mudah terlihat oleh orang yang berada disekitarnya. Orang yang mengalami gejala ini akan terlihat lemas, murung dalam waktu yang panjang, dan pandangan mata yang kosong. Hal ini terjadi karena seseorang tersebut merasa hidupnya sudah tidak berarti lagi.Â
Kita dapat mencegah seseorang yang akan bunuh diri dengan mengenali gejala-gejala tersebut. Jika kita sedang berhadapan dengan seseorang yang sedang mengalami gejala tersebut, lebih baik untuk langsung mengambil tindakan. Seperti mendatangi orang tersebut dan mengajak ngobrol.
Jangan ragu untuk menanyakan keadaanya sekarang, bertanya mengapa beberapa hari ini terlihat lemas. Namun, perlu diingat juga bahwa kita harus bertanya "dengan ramah dan mudah dimengerti". Dengan mengambil tindakan yang bijak dan meminta hikmat kepada Tuhan, kita sudah bisa mencegah bertambahkan pelaku bunuh diri. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H