* Hilangnya varietas khas dari negara berkembang jika gen plasma nutfah dibawa dan dikultur di negara maju.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, saya sebagai salah satu warga negara berkembang Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak setuju jika negara -- negara maju mengambil gen plasma nutfah dari Indonesia untuk dapat dikembangkan sendiri di negaranya. Yang mendasari saya berpendapat adalah satu, perspektif kekayaan varieatas tanaman yang ada di Indonesia.Â
Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas lebih dari 17.000 pulau. Masing -- masing pulau memiliki kekayaan varietas yang tanaman khas yang berbeda -- beda, sehingga pengambilan gen plasma nutfah dapat menghilangkan kekhasan varietas tersebut. Setidaknya sampai saat ini sudah teridentifikasi ada 101 varietas yang diklasifikasikan menjadi tujuh yaitu
1. Tanaman hias ( Edelweis Jawa ( Anaphalis javanica ), kenanga ( Cananga odorata ) )
2. Tanaman obat ( Mengkudu ( Morinda citrifolia ), sirih ( Piper betle ))
3. Tanaman keras ( Jati ( Tectona grandis ), karet ( Hevea brasiliensis))
4. Tanaman buah ( Rambutan ( Nephelium lappaceum), salak ( Salacca salacca ))
5. Tanaman Umbi dan ramping ( Jahe ( Zingiber officinale ), bengkuang ( Pachyrhizus erosus ))
6. Tanaman rempah ( Cengkeh ( Syzygium aromaticum ), kencur ( Kaempferia galanga))
7. Tumbuhan lain ( Padi ( Oryza sativa ), jagung ( Zea mays ))
Kedua adalah tantangan Indonesia sebagai negara berkembang dalam pelestarian lingkungan hidup dan penguasaan pemanfaatan IPTEK. Jadi kekayaan alam yang ada sebaiknya dilestarikan melalui kemajuan IPTEK, sehingga anak cucu kita kelak masih dapat melihat bermacam varietas tanaman seperti di atas.Â