Lalu, apa yang perlu dilakukan agar rakyat Indonesia memiliki hati merdeka? Mulai dari sekarang, tingkatkan kesadaran diri. Pahami dan terapkan arti toleransi dalam kehidupan. Jika tidak dapat memahami arti toleransi, kita tidak dapat menerapkan sikap tersebut. Rakyat Indonesia harus berani menyuarakan kebenaran untuk mempertahankan keadilan. Jika tidak, kita yang menjalani risikonya. Rakyat harus saling bekerja sama menjaga keutuhan NKRI tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, budaya, ataupun golongan dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila.
Mari kita renungkan sejenak bahwa tanpa adanya toleransi, Indonesia tidak dapat dikatakan merdeka sepenuhnya. Bayangkan pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia yang bersusah payah menyatukan tanah Indonesia. Sangatlah ironis apabila generasi penerus bangsa benar-benar menghancurkan cita-cita kemerdekaan hanya dengan pola pikir jangka pendek. Bagaimana perasaan para pahlawan kita? Pastinya sedih, melihat generasi penerus bangsa tidak dapat menerapkan sikap toleransi. Apakah perjuangan mereka gagal sampai saat ini? Tentu tidak! Perjuangan mereka masih berlanjut.
Mulai hari ini marilah kita sebagai generasi penerus bangsa mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Marilah kita melanjutkan perjuangan para pahlawan dan marilah kita menerapkan sikap toleransi demi persatuan Indonesia! Buatlah Ibu Pertiwi tersenyum!
Terakhir, untuk menutup tulisan ini, saya ingin mengutip kalimat Najwa Shihab, "Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu."
Semoga paparan ini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan, "Mampukah masalah intoleransi terselesaikan?" "Sudahkan rakyat Indonesia memiliki hati merdeka?" "Apakah Indonesia sudah sepenuhnya merdeka?"
Mari kita jawab dengan sikap toleransi dan melanjutkan perjuangan para pahlawan untuk Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Jangan pandang sebelah mata! Kita semua sama! Selamat Hari Toleransi Internasional!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H