Pagi ini ada sebuah berita yang mengusik perhatianku, yaitu hubungan antar tetangga yang tidak baik-baik saja. Seorang ibu membuang sesuatu ke tempat tetangganya. Tetangga tersebut merasa dirugikan oleh ulah ibu itu. Merasa tidak terima, maka ditempuhlah jalur hukum. Akibatnya pelaku harus mencicipi tidur di lapas.
Peristiwa tersebut akhirnya banyak diketahui oleh  masyarakat luas, bukan hanya di sekitar kediaman mereka, tetapi meluas ke seluruh Indonesia karena menjadi salah satu berita di media sosial.
Belajar dari kasus yang terjadi di Sidoarjo tersebut, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan agar hubungan antar tetangga menyenangkan dan membuat kerasan.
1. Tidak membuang kotoran ke sekitar rumah tetangga.
Kebersihan rumah merupakan tanggung jawab setiap keluarga. Menyerahkan tanggung jawab itu kepada tetangga dengan cara membuang sampah ke tempat tetangga bukan merupakan tindakan yang baik. Apalagi air kencing dan tinja, bukan barang yang pantas dibagi kepada tetangga dengan melempar ke kebun/halamannya. Hal yang tidak terpuji dan harus dihindari. Bukankah setiap keluarga memiliki jamban/WC/toilet. Buang saja air kencing dan tinja ke tempat yang semestinya. Aman dan yang pasti tidak menimbulkan hubungan yang tidak baik dengan tetangga.
2. Bertegur sapa
Perlunya mengenal siapa yang berada di kiri kanan depan dan belakang rumah kita. Tidak ada salahnya sekali-kali ngobrol dengan tetangga. Ketika sama-sama menyapu teras/halaman saling mengucapkan salam, atau sekedar basa-basi menanyakan kesehatannya atau apa sajalah. Bertukar senyum dan cerita ringan membuat hubungan antar tetangga menjadi hangat dan akrab.
3. Berbagi
Rezeki yang diterima masing-masing keluarga bolehlah suatu ketika dibagi dengan tetangga. Mengenai jumlah tidak harus banyak, tetapi ketulusan hati untuk berbagi itu lebih berharga. Sepiring nasi goreng, lima buah jeruk nipis, setengah sisir pisang, dua buah alpukat, ternyata mampu membuat hubungan antar tetangga semakin manis dan harmonis.
4. Tidak mengganggu
Suara yang terlalu keras bisa menjadi gangguan bagi tetangga. Saling menjaga untuk tidak mengeluarkan suara ribut dan keras juga perlu dilakukan. Lebih-lebih lagi jika tetangga tersebut ada  bayi atau orang tua yang lebih memerlukan suasana tenang.