Mohon tunggu...
Theresia Sumiyati
Theresia Sumiyati Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak laki-laki. Senang membaca, menulis, dan bermain musik. Hidup terasa lebih indah dengan adanya bacaan, tulisan, dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

4 Pesan untuk Pengantin Baru

23 Mei 2021   05:54 Diperbarui: 23 Mei 2021   06:00 2177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

4 Pesan Untuk Pengantin Baru

Menikah, bersatunya dua hati yang saling mencintai. Dua pribadi yang berbeda dalam banyak hal, mengucapkan janji sehidup semati untuk membangun bahtera rumah tangga.

Hari ini saya mengikuti misa pernikahan anak salah seorang sahabat. Perayaan serupa sudah berkali-kali saya ikuti. Baik sebagai umat maupun sebagai petugas liturgi. Selalu ada hal baru yang saya dapatkan dari acara itu.

Sebuah perkawinan memang mudah untuk diwujudkan oleh seorang laki-laki dan seorang perempuan. Akan tetapi untuk merawat dan mempertahankan tentu akan lebih sulit. Kerja sama antar pasangan akan sangat mempengaruhi keutuhan rumah tangga yang dibangun.

Dalam perayaan misa pernikahan hari ini saya mendapatkan beberapa pelajaran yang sangat berharga. Pelajaran ini memang ditujukan terutama bagi pasangan pengantin baru yang saling menerimakan sakramen pernikahan. Akan tetapi sangat baik juga untuk diresapkan oleh para pasangan pengantin lama seperti kami berdua.

Dalam homili yang disampaikan Pastor mengatakan bahwa antar suami istri ada 4 hal yang harus dihindari. Antara lain:

            1. Jangan menyalahkan jika tanpa bukti.

Menyalahkan suami atau istri tentu boleh saja, kalau memang benar-benar melakukan kesalahan. Diperlukan saling pengertian dalam hal ini, supaya kesalahan tidak berulang-ulang dilakukan. Saling mengerti dan saling membimbing satu sama lain, agar semakin dewasa dalam menghadapi masalah yang mungkin timbul dalam keluarga.

            2. Jangan mengkritik jika tak bisa memberi solusi.

Sebelum mengkritik pasangan hendaknya dicarikan dulu solusinya. Kalau asal mengkritik tanpa solusi tentu akan menimbulkan hal yang tidak baik, misalnya sakit hati. Kritik yang membangun bukan sekedar mengedepankan rasa tidak suka atau tidak setuju. Kritik diperlukan agar hubungan antar pasangan semakin harmonis.

            3. Jangan membandingkan pasangan dengan pasangan orang lain

Setiap orang memiliki keunikan sendiri-sendiri. Tidak ada pribadi yang sama meskipun pasangan yang kembar. Membandingkan pasangan sendiri dengan pasangan orang lain merupakan hal yang menyakitkan maka harus dihindari. Hal ini menimbulkan kecemburuan dan salah sangka. Setiap pasangan berkewajiban menerima pasangannya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.  Maka jangan pernah membandingkan suami sendiri dengan suami orang lain, atau istri sendiri dengan istri orang lain.

            4. Jangan menyimpan kesalahan.

Setiap orang tentu pernah melakukan kesalahan. Apalagi dalam hidup berumah tangga. Diperlukan kebesaran hati untuk saling memaafkan pasangan. Memaafkan dan tidak menyimpan kesalahan itu dalam hati. Tidak mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan pasangan. Hal yang membuat sakit hati diri sendiri maupun pasangan.

Empat hal ini akan membantu keutuhan rumah tangga. Siapa pun pasti ingin memiliki rumah tangga yang bahagia, terhindar dari pertengkaran, selalu rukun, harmonis sampai selama-lamanya. Itu semua tak diperoleh begitu saja. Perlu diusahakan dan dirawat oleh setiap pribadi yang telah bersatu dalam sebuah bahtera rumah tangga. Menjadi pasangan yang saling mengerti, saling menghormati, dan saling percaya. Di atas semua itu doa, selalu berkomunikasi dengan Tuhan menjadi sarana untuk mendapatkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun