Sepenggal Pesan dari Lagu Lama
Bersyukur kepada Tuhan harus dilakukan setiap hari. Mengapa? Karena kita mendapatkan rahmat Tuhan juga setiap hari. Tuhan sepertinya tak pernah mengenal hari libur dalam memberikan rahmat-Nya kepada kita manusia. Dari pagi bangun tidur, sampai malam mau tidur lagi, rahmat Tuhan selalu menyertai manusia tak pernah berhenti.
Saat bangun, telinga mendengar ayam berkokok, kicau burung, bahkan dengingan nyamuk pun bisa kita dengar. Tuhan mengaruniakan pendengaran yang baik. Dengan membuka mata, segala hal yang ada di dalam rumah akan terlihat. Barang-barang yang ada di dalam rumah bisa kita lihat, termasuk debu yang menempel di kaca jendela. Tuhan mengaruniakan penglihatan yang baik.
Secara otomatis, hidung kembang kempis memasukkan dan mengeluarkan udara yang dibutuhkan bagi tubuh. Hal yang jarang kita sadari. Kesadaran biasanya datang pada saat diri kita kesulitan bernapas.
Dengan membuka jendela atau pintu rumah, akan semakin banyak hal yang bisa didengar dan dilihat. Sinar matahari yang tak pernah memilih siapa yang akan disinari setia muncul setiap pagi. Penerang nomor satu di bumi ini juga selalu datang menggantikan malam, dengan tepat waktu.
Siapa lagi kalau bukan Tuhan yang memberi itu semua. Fasilitas gratis sepanjang masa yang diberikan Tuhan kepada umatnya. Tak terbayangkan jika kita harus membayar udara yang kita hirup, sinar matahari yang menghangatkan, semilir angin yang menyejukkan.
Tak ada alasan lagi untuk tidak bersyukur setiap hari atas kebaikan Tuhan. Apa pun keadaannya pantaslah bersyukur. Mungkin keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan diri, tetapi tetap juga harus bersyukur. Kapan pun dan di mana pun, tidak berhenti bersyukur sebelum bibir tak bisa lagi mengucap syukur.
Benarlah kata D'Masiv,  Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah, dalam lagunya Jangan Menyerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H