Aku menemukanmu di kala waktu sedang memanjaku,
Di tengah hingar bingar suara di sekelilingku
Pernah aku tidak menyapa dunia, karena waktu telah memilihku
Menyeretku ke sebuah lorong yang memenjara
Tanpa cinta, namun yang ada hanya luka
Menangis? Apakah itu?
Sangkamu aku akan mati sekarat dalam ukiran kata -- kata semu
Bagiku, kata -- kata hanya sebentuk permainan dari sang pujangga
Yang menggadaikan hatinya pada sesuatu yang mereka sebut "cinta"
Aku hanya bocah kecil berpakaian sederhana
Namun, lihatlah! DI dalam kepalaku berloncatan
Kata demi kata yang tidak mampu aku ungkapkan
Lewat lisan pun tulisan
Aku telah kalah dalam permainan ini
Tersembunyi di antara kata -- kata
Mungkin ketika kamu menemukanku ada di sana
Kamu akan berkata, sungguh kasihan
Walaupun aku benar -- benar tidak pernah mengiba
Karena aku tumbuh dalam sepi sendiri
Tidak ada kamu apalagi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H