Tuturmu amat teratur
Dipadu padankan coretan karikatur
Para penguasa tak lagi lelap mendengkur
komedi politik tersaji menghibur
Mau marah, apa salah ?
Coretan penuh makna, tersaji begitu indah
Mau kesal, apa hal ?
Akhirnya malah terpingkal
Panggung sandiwara
Terukir dalam celoteh tanpa warna
Yang mewakili aspirasi rakyat
Saat tak ada jalan untuk sekedar berharap
Ada gambar seorang bocah menjajakan koran
Mungkin dia Si Budi Kecil yang duduk di perempatan
Di layar kaca, Tuan duduk di kursi pesakitan
Menunggu vonis hukuman yang diberikan
Sebuah senyum di ujung palu
Mengetok meja hijau
Sementara si sakit menunduk malu
Harta karun tujuh generasi memancar silau
Kami hanya selembar kertas dan tinta yang diam
Alat menumbuhkan benih -- benih kebenaran
Biar godam senjata membungkam
Jiwa dan akal sehat yang memerdekakan
Sang karikaturis menggambar sebuah titik
Di samping pintu surga yang menanti
Dilemparnya senyum bocah udik
Tak peduli, tak ada sesal di hati
Tribute to : GM Sudarta "Oom Pasikom"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H