Hari ini aku berjalan - jalan ke sebuah pantai tanpa nama,Â
Menyusuri riak gelombang berbuih putih yang membelai - belai ujung kaki
Menyerakkan pasir - pasir halus keemasan mendekat ke tepian
Ketika segugusan karang menjulang sedikit demi sedikit terkikis ombak yang menderu
Â
Aku melompat di balik karang hitam, jika aku malu bertemu sang mentari
Sebab mentari kini tahu, aku tak berdaya tanpa kartu As ku
Bahkan di balik kaca mata hitam ini, tersimpan perasaan raguku, jika aku malu
Aku bukan tak mau  bicara, bukan pula tak sanggup hidup, aku cuma takut sengsara
Jika aku malu, bukan karena tak mau berkuasa, tapi murni dorongan hati
Â
Jika aku malu, aku hanya tinggal mengaku, biar sisa hidupku terbungkus rapi dengan egoku
Walau cuma sepenggal laut yang kupandang, bahagiaku masih bisa bersambut
Nanti kalau sang mentari sudah undur diri, kupastikan aku tak kan diam lagi, bersembunyi di balik rasa malu
Â
Jika aku malu, aku tinggal saja berlalu
Mencari pantai tanpa nama yang masih menerimaku
Asal ada seonggok batu karang hitam menjulang
Tempatku mengumpulkan kerang - kerang dan membangun istana pasir emasku, aku pasti datang
Jika aku malu ...
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H