Mohon tunggu...
Okty Setianingrum
Okty Setianingrum Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi FISIP UAJY 2017

Halo! Saya sangat suka menulis sejak kecil.

Selanjutnya

Tutup

Money

5 Tips Penting Sebelum Buka Kafe di Yogyakarta

4 November 2019   22:11 Diperbarui: 5 November 2019   01:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, bagi mahasiswa yang pergi ke kafe untuk nongkrong, tempat yang nyaman menjadi salah satu faktor yang membuat mereka merasakan suasana kebersamaan. Salah satu responden mengatakan bahwa tempat yang nyaman membuat mereka lebih terasa santai dan menyenangkan ketika menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman. Selain itu, tempat yang nyaman juga memberikan kesan tersendiri terutama ketika mereka mengabadikan momen kebersamaan di media sosial. 

3. Waktu Buka

Sumber: nadipos.com
Sumber: nadipos.com

Tips ketiga merupakan tips paling penting bagi mahasiswa yang pergi ke kafe untuk kerja kelompok. Menurut mereka, kafe yang buka 24 jam adalah kafe yang membuat mereka merasa tidak dikejar-kejar oleh waktu. Salah satu responden mengatakan bahwa beberapa anggota kelompok mengikuti kegiatan organisasi yang sibuk sehingga kerja kelompok rata-rata dilakukan pukul 10 malam. Oleh karena itu, kafe 24 jam merupakan pilihan yang baik untuk kerja kelompok. 

Sementara itu,bagi mahasiswa yang pergi ke kafe untuk nongkrong, waktu buka tidak terlalu menjadi masalah. Namun, ada beberapa responden yang lebih memilih kafe 24 jam agar memiliki banyak waktu luang untuk menghabiskan waktu bersama teman. Selain itu, kafe 24 jam juga dapat membantu mereka menghabiskan waktu malam ketika mereka merasa bosan di kos atau kontrakan. 

4. Jarak yang Dekat

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ketika di Yogyakarta, banyak sekali kafe yang dapat ditemukan. Namun, salah satu kesalahan dari pemilik kafe adalah tidak memperhatikan jarak. Jarak yang dimaksud adalah lokasi antara tempat tinggal mahasiswa dengan kafe tersebut. Oleh karena itu, pemilik kafe diharuskan untuk melihat kembali lokasi kafe yang akan dibangun, dekat atau tidak dengan daerah pemukiman mahasiswa. Selain itu, pemilik kafe juga diharuskan untuk melihat jarak antara lokasi kafe yang akan dibangun dengan universitas terdekat. 

Berdasarkan hasil survei, banyak sekali mahasiswa yang memilih kafe yang lebih dekat jaraknya. Hal ini dikarenakan permasalahan bensin dan rasa malas dari mahasiswa itu sendiri. Salah satu responden bahkan mengeluhkan kemacetan di Yogyakarta sehingga membuat mereka malas untuk pergi jauh-jauh. Selain itu, tempat yang lebih dekat juga memungkinkan mereka untuk tidak mengalami kesulitan jika ada barang yang tertinggal. 

5. Harga yang Murah

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Bagi mahasiswa perantau, persoalan harga menjadi yang utama. Namun, setelah dilakukan survei, rata-rata mahasiswa lebih peduli terhadap kafe yang dapat mendukung mereka untuk mengerjakan tugas kelompok lebih cepat. Beberapa dari mereka juga tidak peduli berapa banyak uang yang dikeluarkan selama kafe tersebut dapat mendukung tugas kelompok mereka. 

Tapi, ketika melihat hasil survei kembali, harga murah yang ditawarkan kafe juga turut menjadi permasalahan. Banyak mahasiswa yang mencari tempat langganan kerja kelompok dengan kriteria harga yang murah terutama ketika akhir bulan datang. Selain itu, mahasiswa yang pergi ke kafe untuk nongkrong juga cenderung mencari kafe yang lebih memiliki harga yang murah untuk menghemat pengeluaran mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun