Puisi: Barisan Coretan Hati pada Selembar Senja
Barisan coretan hati pada selembar senja
Mencoba mengurai rindu, berpacu dengan waktu
Kertas pun berbicara, membisikkan rahasia,
mencicipi kudapan kata dalam diam membisu
Tinta merangkak, menari dalam hening,
Menoreh kan duka, merenda lara,
Bersama angin, berharap bergeming
Mencumbu aksara mendekap purnama
Setiap kata bernyawa, berbisik mengadu
Menggemakan asa, menghapus nestapa
Coretan hati walau tampil berwajah sendu
Tetap berjalan bersisian, di hamparan aksara cinta Â
Merajut pada selembar senja, kenangan usang
Mengukir cerita, di sudut jendela langit hati,
Pendar cahaya, mencoba merayu malam tenang,
Membentang indah menjadi barisan coretan hati
Barisan coretan hati, adalah guntingan jiwa terbekap
Layaknya deretan awan putih membelah kesunyian tertindih
Menghadirkan jelaga kelam sebagai saksi bisu tanpa cakap
Sekadar menguliti sejarah, tanpa harap mendapat tanda kasih Â
@senimelipatluka, 29 September 2024
Terinspirasi dari tulisan Pater Inosensius I. Sigaze berjudul Harga dari Coretan Hati
https://www.kompasiana.com/inosensius280778/66622846c925c4186f7f1c62/harga-dari-coretan-hatiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H