Mohon tunggu...
THERESIA ELIZABETH
THERESIA ELIZABETH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Arah Pendidikan Indonesia Menuju Visi Indonesia Emas 2045

25 Maret 2023   17:21 Diperbarui: 25 Maret 2023   19:06 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia akan mencapai masa keemasannya, pada tahun 2045 tepat di usia kemerdekaannya yang ke-100. Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional telah menyusun Visi Indonesia 2045 selama 2 tahun guna mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Visi Indonesia Emas 2045 ini disusun berdasarkan perintah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Adapun 4 pilar pewujudan Visi tersebut, yaitu:

  • Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
  • Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.
  • Pemerataan Pembangunan.
  • Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Ke pemerintahan.

Indonesia menuju era emas bukanlah hal mudah. Banyak yang perlu dipersiapkan oleh pemerintah, masyarakat, serta generasi muda yang akan menunjang keberhasilan visi ini. Menuju tahun 2045 atau sekitar 22 tahun mendatang, generasi-generasi mudalah yang akan menggantikan posisi-posisi pemerintahan dan posisi-posisi yang berpengaruh lainnya. Oleh sebab itu, perlunya perhatian khusus kepada kualitas sumber daya manusia yang akan mendatang.

Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas tidak lepas dari pendidikan yang berkualitas. Untuk menuju era emas Indonesia pada tahun 2045, Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang siap akan perubahan dari berbagai aspek. Kesiapan ini, dapat di sosialisasikan melalui pendidikan. Oleh sebab itu, perlunya transformasi pendidikan yang merata dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 rata-rata lama sekolah di Indonesia hanya mencapai 8,3 tahun. Sedangkan, angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi mencapai 29.9%, dan angkatan kerja lulusan SMA sederajat dan PT hanya sebesar 39,3%. Namun, untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 taraf pendidikan rakyat Indonesia akan ditingkatkan guna menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya, dengan rata-rata lama sekolah mencapai 12 tahun, angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi mencapai 60%, serta angkatan kerja lulusan SMA sederajat dan PT mencapai 90%.

Dengan target peningkatan pendidikan tersebut, diharapkan sumber daya manusia pada tahun 2045 yang diperkirakan mencapai 310 juta orang (Kementerian Koordinaator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) ini, memiliki kualitas yang tinggi. Sehingga, Indonesia tidak hanya unggul di kuantitas sumber daya manusia saja, melainkan juga unggul dalam kualitas sumber daya manusianya. Dengan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, masyarakat Indonesia dapat bertahan, bersaing, serta menunjang keberhasilan Visi Indonesia Emas 2045.

Selain target tingkat pendidikan, pemerintah juga perlu memerhatikan kualitas pendidikan di Indonesia. Ada pun strategi pembangunan pendidikan yang dirumuskan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu:

  • Kualitas dan layanan pendidikan yang merata.
  • Peran masyarakat dalam pembangunan pendidikan.
  • Profesionalisme guru dan perubahan metode pembelajaran.
  • Budaya sekolah dan baca.
  • Pendidikan vokasi, entrepreneurship, dan karakter.

Dengan strategi-strategi yang telah disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, diharapkan generasi yang akan datang akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan merata. Dengan begitu, sumber daya manusia di Indonesia memiliki kualitas yang sama. Sehingga, terciptalah sumber daya manusia yang cerdas, inovatif, dan mampu bersaing.

Masyarakat pun diikut sertakan dalam berpartisipasi membangun pendidikan, dengan melibatkan Non Governmental Organization (NGO), seperti organisasi masyarakat yang bergerak dibidang pendidikan, masyarakat dan keluarga yang berperan dalam mendidik, dan sebagainya. Selain itu, ada pula pendidikan karakter yang juga menjadi fokus utama dalam pembangunan pendidikan, agar tidak hanya tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, tapi juga berkarakter. Tanpa sumber daya manusia yang berkarakter, suatu bangsa akan hancur oleh dirinya sendiri.

Dengan begitu, Visi Indonesia Emas 2045 merupakan suatu program pemerintah yang memiliki tujuan dan harapan yang sangat menjanjikan, terutama dalam bidang pendidikan. Selama 77 tahun Indonesia merdeka, masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan di Indonesia pun belum merata hingga pelosok daerah. Selama ini masyarakat sangat mengharapkan perubahan dan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Dengan adanya visi ini, pemerintah menjawab tuntutan masyarakat untuk memperbaiki sistem pendidikan melalui perencanaan pembangunan sosial.

Dalam perencanaan pembangunan sosial, Visi Indonesia Emas 2045 ini menggunakan pendekatan pembangunan top-down. Hal ini dapat dilihat bahwa visi beserta strategi-strategi yang telah disusun merupakan keputusan pemerintah dan struktural pemerintah. Rakyat memang berperan dalam mewujudkan visi tersebut, tapi dalam pembentukan dan penyusunan visi ini rakyat tidak dilibatkan.

Ketidak-terlibatan masyarakat dalam penyusunan visi membuat partisipasi masyarakat terbatas dan berisiko tidak tepatnya strategi pemerintah terhadap kondisi masyarakatnya. Mengingat kondisi pendidikan masyarakat yang berbeda, adanya kemungkinan kerancuan strategi yang telah disusun pemerintah. Tidak tepatnya strategi yang digunakan, dapat menyebabkan tujuan pembangunan tidak dapat dicapai secara maksimal.

Penyusunan visi yang tidak melibatkan masyarakat ini tidak sepenuhnya berarti negatif. Dapat diketahui bahwa penyusunan sebuah visi yang kompleks seperti Visi Indonesia Emas 2045 tidaklah mudah. Banyak aspek dan pertimbangan yang harus dipikirkan, sehingga strategi yang digunakan tidak rancu. Oleh sebab itu, pendekatan pembangunan top-down yang digunakan sudah tepat. Sehingga, negara dapat mengeksekusi visi ini secepatnya, mengingat jangka waktu menuju tahun 2045 yang semakin dekat. Jika harus menyusun visi ini dengan keterlibatan rakyat, visi ini tidak akan selesai disusun dalam jangka waktu 2 tahun, melainkan bertahun-tahun lebih lama karena akan ada perdebatan berkepanjangan. Hal ini membuat visi tidak akan berjalan sesuai target tahun 2045.

Selain itu, dengan pendekatan top-down negara dapat mengalkulasi anggaran. Negara dapat memperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan pendidikan yang merata, meningkatkan kualitas pengajar, serta pengeluaran lain untuk pembangunan pendidikan menuju Indonesia Emas 2045. Dengan begitu, strategi yang telah disusun dapat dilaksanakan secara maksimal tanpa terhalang biaya yang tidak memadai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun