Mohon tunggu...
Theresia devinapriyatno
Theresia devinapriyatno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

there is no shortcut to perfection, all it takes is hard work and more hard work

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kalau Menurut Pandangan Manajemen Risiko ISO 3100, Apa Dampak dari Erupsi Gunung Semeru Itu?

13 Desember 2021   10:29 Diperbarui: 13 Desember 2021   10:57 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 8 Desember 2021, terjadi Erupsi di Gunung semeru pada pukul 00.01 WIB, dengan tinggi abu kurang lebih 500 m di atas puncak, kolom abu ini teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal kearah utara. 

Erupsi ini terekam dengan amplitudo maksimum 16mm dan durasi 233 detik. Terjadinya. Akibat dari gunung erupsi ini menyebabkan gangguan pernafasan dan penglihatan bagi manusia karena debu debu yang ada.

Kemudian pencemaran sumber air bersih yang menyebabkan sulitnya untuk mencari air bersih, menyebabkan gangguan listrik serta menganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, karena erupsi tersebut juga merusak rumah rumah warga yang ada disekitar serta rusaknya ladang ladang warga dan yang paling berbahaya adalah ada nya korban jiwa akibat dari aliran lava serta awan panas.

Akibatnya dari terjadinya peristiwa ini, membuat para masyarakat di sekitar gunung tersebut kesulitan, bahkan bukan hanya para masyarakat saja namun para hewan hewan ternak ataupun hewan hewan liar yang ada di daerah tersebut ikut merasakan kesulitan nya, karena dikepung oleh lahar panas. ada beberapa hewan ternak yang tidak bisa diselamatkan karena erupsi ini, namun ada juga hewan hewan ternak yang masih bisa menerima pertolongan.

Kira kira kalau menurut pandangan manajemen risiko ISO 3100, apa si dampak dari Gunung semeru yang erupsi?

Manajemen risiko sendiri merupakan sebuah proses yang mengidentifikasi, mengukur, mengembangkan dan menyeleksi pilihan pilihan dalam menangani risiko risiko (Kerzner, 1998) 

Risiko sendiri merupakan sesuatu kejadian yang tidak dapat diprediksi, dan memiliki kecenderungan bahwa hasil yang sebenarnya bisa berbeda dengan hasil yang diperkirakan sebelumnya, dan risiko ini bisa memungkinkan akan terjadinya sesuatu kejadian yang merugikan atau bahkan bahaya.

Kalau dilihat dari kasus ini, maka risiko kejadian ini bisa termasuk kedalam risiko murni, karena risiko tersebut terjadi dan hanya ada dua kemungkinan yang timbul, yaitu suatu kerugian dan tidak ada kerugian. Karena hal tersebut ini tidak dapat diprediksi sama sekali, maka para masyarakat yang ada di gunung semeru kemungkinan akan mengalami kerugian. 

Dalam konsep manajemen risiko dapat di definisikan sebagai suatu pendekatan ilmiah terdapat suatu risiko kerugian yang mungkin dihadapi. Dengan adanya manajemen risiko ada beberapa tujuan penting dari manajemen risiko itu sendiri, dan diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu tujuan sebelum terjadinya kerugian, dan tujuan sesudah terjadinya kerugian.

Jika dilihat dalam segi tujuan sebelum terjadinya kerugian maka:

  • Terdapat tujuan ekonomis yang dimaksudkan sebagai suatu sistem ekonomis yang harus diputuskan atau diambil oleh suatu organisasi dalam menghadapi kemungkinan kerugian.
  • Lalu ada tujuan penurunan tingkat kekhawatiran, yang bisa memberi rasa aman terhadap manajemen dalam menghadapi risiko yang dihadapinya.
  • Yang terahkir ada tujuan penerapan kebijakan di luar, yang merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan.

Selanjutnya jika dilihat dalam segi tujuan setelah terjadinya kerugian maka:

  • Kelangsungan hidup, merupakan tujuan yang terpenting dari manajemen risiko dimana segera setelah terjadinya suatu risiko dalam masa yang singkat, maka harus tetap terus menjaga kelangsungan hidup
  • Tanggung jawab soasial, sebagai usaha untuk akibat akibat atau pengaruh negative atas terjadinya suatu kerugian.

Untuk menghadapi risiko tersebut, kita dapat menyelenggarakan suatu pengolahan atau pengaturan risiko atau Risk Management yang merupakan suatu kegiatan untuk mengelolah atau mengatur serta dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya risiko dengan tahapan tahapn seperti:

  • Risk Identification
  • Risk Evaluation
  • Risk Control

Menurut saya peristiwa dari kejadian risiko yang ada di gunung semeru karena terjadinya erupsi di gunung semeru yang mengakibatkan banyaknya warga yang kehilangan rumah serta barang barang berharga, bahkan bisa menimbulkan korban luka luka tersebut bisa digolongkan menjadi risiko catastrophic karena peristiwa tersebut yang membawa risiko dalam frekuensi rendah atau jarang terjadi namun bisa memberikan dampak kerugian dan risiko operasional yang tinggi. 

Karena dampak dari risiko cathastropic juga sangat besar terhadap manusia yaitu meninggal dunia.

Maka dengan begitu bisa diharapkan para masyarakat untuk belajar dalam mengelola sebuah risiko, agar segala risiko yang mungkin saja terjadi kedepannya bisa kita kelola dengan baik. Dan jika memang ada kerugian atau dampak negative, kita dapat menangani nya dengan baik sehingga, tidak terlalu menerima dampak negative yang terlalu besar bahkan hingga merugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun