Mohon tunggu...
Theresia devinapriyatno
Theresia devinapriyatno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

there is no shortcut to perfection, all it takes is hard work and more hard work

Selanjutnya

Tutup

Money

Seberapa Penting Budaya Risiko di Era Covid-19?

14 September 2021   08:44 Diperbarui: 14 September 2021   08:51 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

as long as we put in effort, You will definetely get something in return. it always come, it maybe early or maybe late

Apakah Budaya Risiko itu wajib diterapkan?

Saat pandemi covid 19 masuk ke Indonesia diawal tahun 2020 sekitar bulan  maret, dampak dari wabah virus covid 19 ini bukan hanya berdampak terhadap kesehatan masyarakat saja. Namun juga berdampak terhadap ekonomi di Indonesia, karena virus covid 19 ini banyak usaha usaha yang terpaksaa ditutup karena kekurangan biaya. 

Serta banyak yang mengalami kerugian hingga 50% bahkan bisa lebih dari itu dari kerugian yang biasa diterima oleh usaha atau perusahaannya. Maka dari itu para perusahaan pasti memiliki kekhawatian saat covid 19 baru saja mulai masuk dan semua aktivitas yang ada harus diubah seutuhnya.

Karena terjadinya pandemi saat ini, maka para perusahaan terpaksa harus beradaptasi dengan  hal baru seperti work from home, jika perusahaan tersebut telah menerapkan manajemen risiko terhadap perusahaannya maka mereka bisa mengidentifikasi langsung apa jenis risiko tersebut. Dan dapat mengidentifikasi masalah ini, sehingga dapat mencari solusi agar perusahaan mereka bisa lebih baik dalam menagani pandemi ini. 

Selain itu dikarenakan adanya Covid 19 ini juga menyebabkan perubahan strategi dalam sebuah perusahaan, maka dari itu perusahaan harus menganalisa terlebih dahulu dampak dan mitigasi dampak dari pandemi covid 19 ini.

Pasti semua orang bingung dan khawatir apalagi, perusahaan yang tidak memiliki manajemen risiko sebelumnya. Maka dari itu pentingnya kita dalam mempelajari manajemen risiko terutama budaya risiko untuk membantu kita jika ada hal hal yang tidak terduga dating secara tiba tiba

Budaya Risiko ini merupakan salah satu indikator dari kemajuan suatu negara, budaya risiko juga merupakan sebuah perilaku yang ada di organisasi dimana risiko ini dibahas dan dipertimbangkan penyelesaiannya. Budaya risiko ini digunakan oleh para perusahaan untuk menyadari memahami dan mengetahui apa saja risiko yang terjadi disetiap aktivitas yang dilakukan. 

Dan seluruh keputusan yang diambil harus sesuai dengan risikonya.Budaya risiko merupakan hal fundamental sekaligus kritikal bagi keberhasilan manajemen risiko di semua tingkat. Maka dari itu budaya risiko wajib untuk diterapkan agar membangun basis Analisa yang kuat sehingga dapat menjalankan keputusan usaha dan terhindar dari risiko yang dapat merugikan.

Model ISO 31000 menjadi acuan untuk global, ISO 310000 memberikan pernyataan bahwa manusia dan budaya dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap segala aspek dari manajemen risiko disegala tingkatan organisasi maupun perusahaan. Beberapa factor yang mempengaruhi pembentukan sikap terhadap risiko diantara lain:

  • Keyakinan dari kesadaran terhadap manajemen risiko, diperoleh dari pemahaman kompetensi mengenai manajemen risiko dan manfaat dalam lingkup pekerjaan
  • Kepemimpinan risiko dari pimpinan yang siap untuk memberikan dukungan serta penerapan manajemen risiko didalam kehidupan sehari hari
  • Dikarenakan lingkungan penerapan manajemen risiko dapat melibatkan semua pihak terkait
  • Jika sebelumnya pernah melakukan penerapan manajemen risiko perlu diperhatikan lagi agar tidak terulang lagi

Berkaitan dengan antisipasi krisis, tahapan yang paling penting dari manajemen risiko adalah perumusan konteks dari permasalahannya. Para perusahaan harus melihat dan membatasi strategi-strategi yang dimiliki oleh perusahaan masing masing. Untuk mengubah strategi perusahaannya dan memecahkan masalah masalah yang ada di perusahaan masing masing. 

Waspada terhadap suatu risiko menjadi suatu keharusan, dikarenakan jika kita waspada dan mengantisipasi sebelum risiko itu terjadi, kita dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan hasil dari kualitas pengambilan keputusan dapat diharapkan menjadi lebih baik.

Di era covid 19 saat ini, perusahaan sebaiknya melakukan mitigasi risiko untuk memastikan ketahanan perusahaan mereka. Dan dengan adanya mitigasi risiko ini perusahaan akan siap dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi terhadap perusahaannya, dan masalah masalah yang mungkin bisa saja terjadi dikarenakan covid 19. 

Dikarenakan pandemi covid 19 saat ini banyak sekali terjadi kehambatan seperti supply chain, lonjakan permintaan, atau pemutus hubungan kerja secara sepihak.

Contohnya di era pandemi covid 19 saat ini, banyak orang yang mengubah seluruh strateginya menjadi baru dan tidak pernah terpakai sebelumnya. Seperti seminar secara online yang biasanya dilakukan secara langsung dan bertemu secara langsung, kini sudah tidak bisa dilakukan lagi dikarenakan kita harus menjaga jarak satu sama lain. Walaupun melakukan seminar secara online dan berbeda rasanya dengan secara offline. Namun, kita pasti masih bisa memaksimalkan untuk berusaha yang terbaik.

Pengolahan risiko yang baik menjadi salah satu kunci yang harus diterapkan dalam berbagai bisnis maupun perusahaan, budaya risiko harus dapat mendukung semua karyawan agar bisa terdorong dan terjaga agar bisa menjalankan bisnis mereka secara baik legal dan etis. Perusahaan harus mencpitakan lingkungan kerja yang berintegritas baik dan kondusif. 

Terdapat 3 hal yang  harus dibangun sebagai pilar budaya risiko secara keseluruhan seperti:

  • Tata Kelola
  • Kerangka Kerja
  • Praktik Kompensasi yang mendukung perilaku untuk pengambilan keputusan

Terlepas dari covid 19, seringkali perusahaan hanya berfokus terhadap risiko apa yang paling mungkin terjadi terhadap perusahaannya, akibatnya organisasi tidak cukup hanya memiliki standar,struktur dan personel manajemen risiko. Dengan adanya budaya risiko yang kita bangun ini itu jauh lebih penting.

 karena dengan adanya budaya risiko yang kita tanam maka perusahaan akan melihat unsur risiko dan melekatkan manajemen risiko tersebut terhadap operasi organisasi. 

Dengan adanya paradigma yang ada di manajemen risiko menyebabkan proses organisasi dalam sebuah perusahaan memiliki daya tahan terhadap setiap risk event dan juga dapat mengurangi dampaknya dari risiko tersebut.

Setelah adanya pandemi covid 19 ini, menjadikan kita sadar bahwa budaya risiko itu penting dan buka hanya kebutuhan, karena dengan adanya budaya risiko tersebut kita dapat dengan mudah mengantisipasi segala hal risiko yang terjadi, dan juga budaya risiko menjadi semakin penting dikarenakan implementasi suatu sistem manajemen risiko yang meliputi tugas dalam kegiatan operasional sehari hari. 

Budaya risiko ini biasanya di pimpin oleh motivasi dari pemimpin puncak  yang harus memberikan contoh saat pelaksanaan, tanpa adanya pemahaman mengenai budaya risiko maka akan sulit bagi mereka untuk merencanakan pembangunan budaya risiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun