Mohon tunggu...
Theresia Claudia Lasmarito
Theresia Claudia Lasmarito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

Publikasi Kegiatan KKN TIM II UNDIP 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningginya Kasus Covid-19, Mahasiswa KKN Undip Latih Warga Beradaptasi dan Berinovasi dalam Menjaga Lingkungan

9 Agustus 2021   14:43 Diperbarui: 9 Agustus 2021   15:10 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster mengenai Langkah-langkah Pembuatan Hand Sanitizer Daun Sirih dan Jeruk Nipis

Lamper Tengah, Semarang Selatan (09/08/2021) - Pandemi Covid-19 atau corona virus sangat meresahkan masyarakat dunia, termasuk bagi masyarakat Indonesia. Selama pandemi Covid-19 sampah plastik bertambah di tengah adanya pembatasan sosial. Alasannya, sebagian besar masyarakat melakukan belanja online yang pengemasannya menggunakan plastik, hal tersebut terungkap berdasarkan riset LIPI.

Perubahan ini disebabkan karena adanya himbauan dari pemerintah untuk sementara waktu menghindari kerumunan dan menjaga jarak dengan orang lain (physical distancing). Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memutus penyebaran mata rantai virus corona.

Adanya pandemi covid-19 mengharuskan kegiatan KKN dilakukan secara mandiri di wilayah masing-masing dengan mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Pembangunan Berkelanjutan. Agar dapat memberdayakan masyarakat sekitar, hal  pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa masyarakat terhindar dari virus corona. 

Oleh karenanya, sosialisasi mengenai pembuatan hand sanitizer alami berbahan dasar daun sirih dan jeruk nipis dipilih untuk menjadi program KKN pertama. Selanjutnya, edukasi bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut sebagai Program KKN kedua.

Di Kelurahan Lamper Tengah, mahasiswa KKN memberikan sosialisasi kepada masyarakat dengan cara mengajak masyarakat untuk belajar membuat hand sanitizer dari bahan yang sangat sederhana dan harga yang ekonomis. 

Mahasiswa memberikan fakta yang aktual dan valid mengenai efektivitas dari daun sirih dan jeruk nipis dalam membasi mikroba terutama pada permukaan kulit, dengan memaparkan beberapa sumber dari jurnal penelitian. 

Terdapat sedikit kekurangan dari hand sanitizer daun sirih dan jeruk nipis ini yaitu warna yang lebih keruh jika dibandingkan dengan hand sanitizer pada umumnya serta memiliki bau khas dari daun sirih yang digunakan sebagai bahan utama, namun hal tersebut dapat diatasi dengan memberi tetesan ekstrak jeruk nipis untuk menetralisir bau dari ekstrak daun sirih tersebut.

Hand Sanitizer Daun Sirih dan Jeruk Nipis
Hand Sanitizer Daun Sirih dan Jeruk Nipis
Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan sosialisasi pembuatan hand sanitizer alami ini dapat mengajak warga sekitar khususnya warga RW 02 Kelurahan Lamper Tengah untuk dapat mempraktekkan langsung di rumah masing-masing dan dimanfaatkan dengan baik sebagai salah satu upaya menaati protokol kesehatan pada kondisi pandemi covid-19.

Poster Edukasi Bahaya Smpah Plastik terhadap Ekosistem Laut
Poster Edukasi Bahaya Smpah Plastik terhadap Ekosistem Laut

Usai program pertama KKN selesai, maka dilanjutkan pelaksanaan program kedua yaitu edukasi bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut. 

Program KKN kedua ini berkaitan dengan salah satu poin SDG's poin 14 yaitu kehidupan bawah air. Plastik dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari rumah tangga dan barang-barang pribadi, pakaian dan kemasan untuk bahan bangunan dan transportasi. 

Dampak langsung yang diakibatkan plastik pada biota laut yaitu seperti terjerat dan salah konsumsi yang menyebabkan penyumbatan pada saluran pencernaan. Dampak tidak langsung akibat pencemaran plastik  dapat  berupa menempelnya bahan pencemar pada plastik dan terkonsumsi oleh biota.

Oleh karena itu, Mahasiswa KKN memberikan edukasi kepada masyarakat dengan cara memberikan informasi mengenai bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut beserta solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mengurangi penggunaan plastik. 

Solusi yang dapat diterapkan antara lain yaitu mengganti kantong plastik dengan tas belanja ramah lingkungan, mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai dengan membawa botol minum yang dapat dipakai berulang kali, kemudian dapat memilah sampah plastik seperti masker medis ataupun sarung tangan karet sebelum membuang ke tempat sampah.

Kegiatan Edukasi Bahaya Sampah Plastik kepada Warga
Kegiatan Edukasi Bahaya Sampah Plastik kepada Warga

Selain memberikan edukasi melalui zoom meeting, mahasiswa juga melakukan edukasi langsung kepada beberapa warga, serta membagikan poster yang akan dipasang di mading Kelurahan Lamper Tengah, Semarang Selatan. Poster tersebut berisi himbauan kepada para warga untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan, terutama selama pandemi Covid-19. Beberapa solusi yang diberikan, diharapkan dapat diterapkan oleh masyarakat sekitar khususnya warga lamper tengah.

Keberhasilan program edukasi ini dapat dilihat dari perubahan perilaku dan keterlibatan masyarakat dalam menggunakan kantong belanja ramah lingkungan. 

Adanya program edukasi KKN Undip tersebut diharapkan dapat mengurangi jumlah penggunaan plastik terutama pada masa pandemic Covid-19 dan mengubah perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah plastik atau sampah medis secara sembarangan  ke sungai, sekaligus diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan kantong belanja ramah lingkungan untuk bumi yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun