Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Keheningan

Menyukai segala hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sejuknya Kasih dari Hati Para Siswa di Hari Guru Nasional

29 November 2022   23:23 Diperbarui: 29 November 2022   23:37 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejuknya Kasih dari Hati Para Siswa di Hari Guru Nasional

Beberapa hari lalu, tepatnya hari Jumat, 25 November 2022, para guru di Indonesia mmperingati Hari Guru Nasional ke-77. Di beberapa sekolah, mungkin ada yang melakukan berbagai kegiatan perlombaan antar kelas dan pesta kelas bersama para siswa, sekedar untuk mengikuti euforia yang menjadi tranding topik pada hari tersebut.

Namun untuk tahun ini sekolah kami, tidak merayakan selebrasi seperti sekolah lainnya. Kepala sekolah,  hanya mewajibkan para guru untuk mengikuti kegiatan upacara bendera di halaman kantor walikota, yang mana Bapak Dr. H. Maulan Aklil, S.I.P., M.Si. sebagai Walikota Pangkalpinang, akan menjadi pembina upacara tersebut. Silahkan baca link: di sini

Seiap hari Senin, seperti biasa kami melakukan upacara bendera bersama, sebagai upaya penanaman sikap cinta tanah air kepada seluruh siswa. Kegiatan upacara bendera berjalan tertib dan lancar dari awal hingga akhir. Pengumuman sebagai penutup kegiatan selalu diberikan guru-guru untuk mengingatkan siswa yang bertugas merapikan kembali peralatan upacara yang telah digunakan tadi.

Tidak seperti biasa, kali ini pengurus osis pun ikut menyampaikan sebuah pengumuman yang ditujukan kepada dewan guru agar tetap berada di lapangan upacara dengan membentuk barisan panjang di belakang sebuah meja kelas yang telah diangkat dan diletakkan di tengah lapangan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Sesaat kemudian, tanpa di duga, dua orang siswa datang dengan membawa satu porsi menu nasi tumpeng berwarna kuning berserta lauk pauk lengkap yang menghiasinya, dan satu siswa lagi membawa kue tart coklat yang tampak begitu yummy ke depan para guru dan meletakan di meja yang telah mereka persiapkan.

Menyaksikan action para siswa yang dipromotori para pengurus osis tentu saja membuat sumringah wajah para bapak ibu guru yang tidak menduga mendapat kejutan ini. Senyum ceria dan berseri bapak ibu guru tampak sekali mengalahkan mentari pagi yang tertutup awan kelabu

Pengantar dan ucapan selamat hari guru pun disampaikan oleh ketua osis sambil diiringi lagu Hymne Guru yang mengharu biru mengalun bagai deburan ombak di senja hari, mengalun begitu sendu . Suasana menjadi begitu sakral dan kaku sekali. Sungguh suasana, yang tidak biasa seperti hari-hari kemarin. Semua wajah tampak serius dan bingung, sama halnya cakrawala yang merasa bingung untuk mengusir awan kelabu atau membiarkan kristal bening milik langit kembali menggenang di persada nurani ibu pertiwi.

Membaca situasi yang tampak merana ini, tentu saja membuat saya tergelitik untuk segera mengambil alih acara, dengan harapan suasana langka ini jangan berlalu begitu saja. Segera saya memilih satu lagu karaoke ceria dari hp android tua saya. Lagu "Tas Merah di Pundak" yang sudah sangat populer dikalangan guru dan siswa, akhirnya bergema dengan riang di telinga dan hati para guru dan siswa. 

Keceriaan musik karaoke lagu "Tas Merah di Pundak" ternyata mampu menggelitik dan mengajak para tubuh yang memiliki jiwa berbahagia untuk berekspresi dengan melenggak-lenggokan tubuh ke kiri dan ke kanan dengan penuh tawa ceria sambi bertepuk-tangan dengan ketukan yang berirama seakan menghempaskan segala kelelahan jiwa yang terhimpit oleh kebosanan dalam belajar dan mengajar.

Bagai seorang artis yang sedang konser, saya pun sibuk mengangkat tangan dan meliukan tangan ke kiri dan ke kanan mengajak seluruh warga SMP Negeri 6 Pangkalpinang bernyanyi dengan penuh suka cita. Sungguh suatu euforia luar biasa meski sederhana yang memberikan kesan begitu mendalam  bagi para guru khususnya, atas sikap tulus siswa yang ingin memberikan kebahagiaan dan penghargaan mereka kepada guru-guru. Sungguh suatu nilai yang tak dapat diukur dengan angka yang tak terbatas.

Ritual lazim yang berlangsung berikutnya adalah pemotongan tumpeng dan tiup lilin yang dilakukan oleh pak Turmudi, S.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum, mewakili kepala sekolah yang berhalangan hadir karena sedang melaksanakan dinas luar ke Kota Surabaya.

 Sebagai perwakilan guru-guru saya mendapatkan suapan pertama nasi tumpeng dari pak Turmudi. Sorak sorai dan tepuk tangan para siswa dan guru kembali menggema setelah sesuap nasi mendarat di mulut saya. Cahaya kebahagian dan keceriaan terlukis begitu jelas di wajah lelah bapak ibu guru yang tiap hari harus bercengkrama dengan berbagai problem dan tuntutan yang harus dihadapi dengan bijak demi kemajuan anak nengeri melalui dunia pendidikan yang digeluti.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Ceremonial perayaan memperingati  Hari Guru Nasional di SMP Negeri 6 Pangkalpinang pun berakhir, setelah para guru menikmati kedua menu sederhana tersebut penuh keakraban dan persaudaraan, sambil sesekali menerima sapaan dan salam dari siswa yang datang mendekat untuk memberikan ucapan selamat hari guru.

Sesaat kemudian kedua menu hidangan tersaji telah bersih. Pengurus osis kembali menjadi sibuk untuk membersihkan tempat pesta sederhana penuh kesan barusan saja di gelar. Sementara siswa yang lain mulai menuju ke kelas masing-masing, demikian juga bapak ibu guru kembali ke kantor bersiap untuk masuk kelas dan kembali belajar seperti biasa. 

Euforia pesta Hari Guru Nasional, seakan telah selesai dan berakhir untuk hari ini. Ternyata, dugaan saya salah. Berbagai bingkisan, bucket snack dan coklat dan bahkan nasi tumpeng berukuran kecil serta kue tart yummy masih berdatangan dan dihantar siswa untuk guru-guru kesayangan mereka.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Rasa haru bertubi-tubi menggerus dan mengikis rasa lelah dalam diri ini ketika merasakan sejuknya siraman  kasih dan perhatian siswa kepada para guru. Tak ada kata yang pantas untuk diungkapkan selain ucapan syukur dan terima kasih pada Tuhan atas kesempatan luar biasa yang telah diberikan bagi kami para guru.

Rasa bahagia di hari guru ini, sungguh-sungguh telah memberikan pelajaran berharga yang tak dapat diperoleh dan dirasakan pada profesi lain selain guru. 

Semoga siraman kasih dari hati para siswa di Hari Guru Nasional tahun ini menyegarkan lelahnya jiwa para guru untuk mengejar serta memenuhi tantangan dan tuntutan jaman sehingga ke depan  semakin bersemangat dan tak pernah lelah untuk mengupayakan serta memberikan yang terbaik bagi seluruh siswanya.

Pangkalpinang, 29 November 2022

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun