Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Keheningan

Menyukai segala hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cakrawala Murung Berwajah Sendu

5 November 2022   21:46 Diperbarui: 31 Desember 2022   01:45 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption; https://pixabay.com

Langit biru terjerat awan kelabu

Cakrawala murung berwajah sendu

Pepohonan meliuk mesra syahdu

Tak dapat menolak rayuan sang bayu

Kutatap aspal tak berdebu

Terbasuh lembut rinai sewindu

Denting tetes hujan belum berlalu

Bagai dawai terdengar begitu merdu

November di hari ke lima

Menggantung di semesta jiwa

Terlukis indah di alam semesta

Dalam derai rinai yang menyapa

Rinai kini telah bersama kita

Pertanda musim penghujan tiba

Dia datang pada kita tanpa aba-aba

Datang perginya tak dapat kita duga

Disaat diri terjebak hujan dalam sunyi

Ku hanya mampu berdiri dan menepi

Lahirkan segala impresi memenuhi imaji

Ulurkan jemari pada ilusi tuk ukir satu puisi

Pangkalpinang, 05 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun