Dirimu ada tapi juga tiada
Aku merasakan hadirmu ada
Namun tak dapat tangan meraba
Kau sungguh bagai fatamorgana
Hadirmu terkadang membuatku melayang
Namun juga sesaat membuatku terjengkang
Tanpa kusadar bening airmata jadi berlinang
Bila tawa dan candamu hadir dalam kenang
Terkadang akal sehat ingin menghindari darimu
Terasa sulit karena hati telah terbelenggu
Kutitipkan resah lewat hembusan sang bayu
Menemani setiap langkah dipenuhi bayangmu
Kutulis setiap rasa dalam runtut aksara
Membalut luka perih terasa
Tak kurasa lagi perasan darah bemagma
Bergolak membanjiri jiwa semakin terlunta
Kurasakan pucuk cinta kian mekar di taman
Jiwapun bergelora merindu kehangatan
Terkungkung dalam lukisan lamunan
Bayangan wajahmu tak lepas dari ingatan
Pangkalpinang, 18 Oktober 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI