Sekelebat bayang semu berlalu
Demikian kurasakan hadirmu
Kau datang dalam waktu tak tentu
Dalam wajah penuh tanya bagiku
Terkadang kurasakan kau hadir begitu dekat
Tak pelak juga hadirmu membuat hatiku meloncat
Candamu bagai angin memilin ranting yang lebat
Mengungkap cerita terukir aksara yang terpahat
Kuaduk secangkir rindu untukmu hari ini
Kuharap kau teguk riang bersama elegi pagi
Menemani sarapan pagimu dengan sepotong hati
Memberi kekuatan baru bersama cinta yang sejati
Kesejatian selalu hadir tanpa batas
Menebar pesona yang terus membias
Tak kan mampu dirajang bahkan ditebas
Bahtera kokohpun akan hancur dan kandas
Oktober masih setia dalam pijakan
Bersama gerimis petang kubasuh setumpuk harapan
Membendung asa 'tuk sampaikan salam perpisahan
Semoga dalam satu musim kita kembali dipertemukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H